|
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Harry Azhar Aziz mengatakan, hingga saat ini rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) masih dalam perdebatan. Harry bahkan pesimis, pembangunan jembatan tersebut akan masuk dalam pembiayaan APBN 2010.
”Kalau di tingkat pusat, pembahasannya masih terlalu awal. Mungkin akan masuk APBN 2010, tapi mungkin juga 2011,” kata Harry saat berkunjung ke Kantor Wali Kota Batam, beberapa waktu lalu.
Harry mengakui, semangat pemerintah daerah untuk membangun jembatan ini cukup tinggi. Bahkan persiapan daerah, meliputi proposal, konsep dan sebagainya, sudah final. Hanya saja, masih terjadi tarik ulur di kalangan pusat terkait rencana pembangunan jembatan yang ditaksir menelan biaya Rp4 triliun itu.
Menurut Harry, sejauh ini pembahasan rencana pembangunan Jembatan Babin sudah muncul di Bappenas. Namun, sampai sejauh mana tahapan dan prosesnya, Harry mengaku belum memonitor.
Sementara itu, Ketua Badan Pengusahaan (BP) Batam, Mustofa Widjaya mengatakan, rencana pembangunan Jembatan Babin ini digagas guna memperluas wilayah pengembangan ekonomi di Batam. Dengan jembatan ini, diharapkan akan memperlancar arus perputaran barang dari Bintan ke Batam yang kemudian diteruskan ke daerah lain.
”Selama ini hanya memakai Kapal Roro. Namun sarana ini sering terganggu cuaca atau kondisi kapal sendiri,” katanya.
Pertimbangan lain, lanjut Mustofa, Bintan memiliki luas wilayah 4 kali luas Pulau Batam. Sehingga dengan terhubungnya kedua wilayah ini, akan terbentuk kawasan industri yang luas dan besar di Kepri.
Namun demikian, jika pembangunan Jembatan Babin ini tak semulus yang direncanakan, pembangunnya bisa dilakukan secara bertahap. Yakni dari Batam ke Pulau Tanjung Sauh. Baru dilanjutkan pembangunan ke Pulau Bintan dalam tahapan berikutnya. (arman)
| 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar