batampos.co.id – Pembangunan jalan layang atau flyover
Simpang Jam dimulai tahun 2016 ini dan targetnya selesai 2018
mendatang. Proyek jalan layang dengan lebar 33 meter dan panjang 500
meter ini, diyakini akan mampu mengurai kemacetan.
”Dengan lebar 33 meter kami yakin akan besar manfaatnya untuk
mengurai kemacetan di sana (Simpangjam),” kata Purnomo Andi Antono,
Direktur Humas dan Promosi BP Batam.
Andi menambahkan, setelah jalan layang Simpang Jam selesai
dikerjakan, kemudian akan dilanjutkan pengerjaan jalan layang di Simpang
Kabil. Sebab, Simpang Kabil dan Simpang Jam ini, memang yang paling
padat di Batam.
Direktur Perencanaan dan Teknik BP Batam, Imam Bachroni, mengatakan
anggaran pembangunan jalan layang ini sekitar Rp 80 miliar dengan proses
pengerjaan 700 hari kerja. Di mana BP Batam sudah melakukan memorandum
of understanding (MoU) dengan kementerian.
”Kita sudah ada MoU, jadi sudah pasti mulai dikerjakan. Mudah-mudahan
selesai sebelum 2018 dan bisa langsung digunakan,” katanya.
Setelah pembangunan jalan layang ini, direncanakan pula pembangunan
jalan tol. Di mana saat ini prosesnya masih dalam tahap kajian dari
kementerian. Ia yakin dalam waktu dekat sudah ada kejelasannya.
”Sekarang ini masih terhambat di pusat. Jadi di 2016 ini, kemungkinan belum akan dibangun,” katanya.
Imam mengatakan pihaknya sudah melengkapi syarat-syarat administrasi yang diperlukan. BP Batam juga sudah menyiapkan Detail Enginering Design (DED). Dan ia yakin kementerian akan mewujudkan pembangunan proyek ini.
”Ini sangat penting untuk mengurai kemacetan. Termasuk untuk
memperlancar arus lalu lintas barang dari kawasan industri ke pelabuhan.
Ini akan mendukung keberadaan investasi di Batam,” sebutnya. (ian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar