Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Batam pada 2016 memprogramkan
pengerukan beberapa waduk agar kembali berfungsi maksimal sebagai
penampung air baku untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Tahun ini kami akan melakukan pengerukan waduk. Kami ingin waduk yang sudah mengalami pendangkalan bisa kembali berfungsi maksimal," kata Kepala Bagian Perencanaan Lingkungan BP Batam, Memet E Rachmat di Batam.
"Tahun ini kami akan melakukan pengerukan waduk. Kami ingin waduk yang sudah mengalami pendangkalan bisa kembali berfungsi maksimal," kata Kepala Bagian Perencanaan Lingkungan BP Batam, Memet E Rachmat di Batam.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Pulau Batam, PT Adhya Tirta Batam (ATB) selaku produsen air bersih mengandalkan beberapa waduk yang dibangun oleh BP Batam mengingat pulau tersebut tidak memiliki sumber air baku.
Penyuplai air baku ATB kini Waduk Nongsa, Waduk Duriangkang, Waduk Mukakuning, Waduk Sei Ladi, dan Waduk Sei Harapan.
Semua waduk sudah terkoneksi dengan pipa, sehingga bila satu waduk tidak bisa menyuplai kebutuhan maka bisa dipasok dari waduk lainnya.
"Kami juga sudah menyiapkan Waduk Tembesi. Pada akhir 2015 sudah selesai pembangunan, saat ini sedang proses pengisian dan desilanisasi waduk. Mudah-mudahan segera bisa dimanfaatkan," kata dia.
Setelah dilakukan pengerukan pada waduk-waduk tersebut, BP Batam juga akan menanam di aliran masuk untuk menjaga kualitas air.
"Untuk tahap pertama akan dilakukan pada aliran masuk air Waduk Duriangkang yang memiliki kapasitas air terbanyak diantara waduk lain," kata Rachmat.
Sebelumnya BP Batam juga sudah menanam pohon di hutan resapan sekitar waduk yang gundul akibat penebangan liar yang marak terjadi.
BP Batam juga sudah menertibkan bangunan liar, peternakan, keramba ikan, perkebunan sekitar waduk untuk menjaga kualitas air dan mengembalikan fungsi kawasan sebagai resapan air. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar