Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 08 November 2013

Pasokan Sayuran dari Medan Terhenti


SAMPAIKAN: BP Batam bersama Kementerian Perdagangan menyampaikan perihal persyaratan dan prosedur impor hortikultura. F-martua/tanjungpinang pos
SAMPAIKAN: BP Batam bersama Kementerian Perdagangan menyampaikan perihal persyaratan dan prosedur impor hortikultura.
F-martua/tanjungpinang pos

BP Siap Bantu Urus Impor Cabai dan Bawang Merah
 
Batam – Penghentian pasokan cabai dan barang hortikultura lainnya dari Medan ke Batam, diharapkan bisa diatasi secepatnya. Sebab, ini merupakan salah satu kebutuhan utama kebutuhan masyarakat.Langkah paling mudah dilakukan adalah dengan impor. Khusus cabai dan bawang merah, Badan Pengusahaan (BP) Batam siap untuk membantu.

Menurut Kasubdit Perdagangan Direktorat Lalulintas Barang BP Batam Barlian, pengajuan impor tidak seperti buah dan sayuran. Khusus dua barang konsumsi ini, pengajuan dilakukan per bulan. Selain itu, Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) tidak perlu diajukan ke pusat seperti hortikultura jenis lainnya.

“Cabai merah dan bawang merah bisa mengajukan per bulan. Tidak perlu mengajukan RIPH dari pusat dan langsung saja ke BP Batam,” ungkap Barlian, Kamis (7/11).

Saat ini, kuota tahunan produk holtikultura ke Batam jumlahnya 1.180 ton untuk semua jenis komoditi impor pangan. Seperti sayur, buah dan bunga.

Namun soal pemenuhan kebutuhan pasca penghentian operasional sementara Kapal Kelud dan meletusnya Gunung Sinabung, mereka siap membantu mempermudah impor.

“Kita biasanya ada koordinasi dengan Disperindag Batam dan Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Kehutanan (KP2K) terkait ketahanan pangan. Dari situ, kita cocokkan data kebutuhan apa cukup atau tidak,” jelasnya.

Namun, pasca penghentian pasokan produk holtikultura dari Medan, Barlian mengaku belum ada rapat koordinasi dengan Pemko. Ditanya produk holtikultura impor yang sudah masuk, datanya disebut ada di Balai Karantina. “Berapa masuknya, kita lihat di Karantina. Data yang update ada di sana,” imbuh Barlian.

Sebelumnya Bank Indonesia Kepri, menyebutkan, harga sembako di Batam naik karena penghentian pasokan produk hortikultura khususnya cabai. Kenaikan harga cabai disebut Deputi Direktur BI Perwakilan Kepri, Gusti Raizal Eka Putra, penyumbang angka inflasi di Batam.Berbeda dengan Batam, Tanjungpinang mengalami deflasi karena penurunan berbagai harga komoditas. Di antaranya, emas perhiasan, bawang merah dan sayuran.(MARTUA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar