Sehingga akan meningkatkan daya saing serta menciptakan keunggulan koparatif menjadi kompetitif. Ini dilakukan seperti di negara-negara maju. Klaster itu karena Batam didorong untuk bertransformasi ke industri yang bernilai tambah lebih tinggi.Hal itu disampaikan Kasubdit Humas dan Publikasi, BP Batam, Ilham Eka Hartawan, Jumat (15/11) di Batam.
“Kita menuju pengembangan klaster-klaster industri utama. Ini sudah dilakukan negara-negara industri maju,” ungkap Eka.
Kebijakan klaster industri itu dimaksudkan untuk menjaga relevansi dengan pembangunan nasional dan perekonomian dunia yang dinamis. BP Batam akan mengambil langkah inisiatif untuk mengevaluasi peran serta posisi Batam.
“Ini sebagai lokasi pilihan utama untuk penanaman modal asing langsung (PMA atau Foreign Direct Investment/FDI),” imbuhnya.
Dalam mendukung inisiatif itu, maka BP Batam melakukan pengembangan infrastruktur. Diantaranya perluasan Pelabuhan Batu Ampar, pengembangan pelabuhan transshipment/alih kapal di Tanjung Sauh, pengembangan jalan tol, rel kereta api, MRO pesawat, air baku, instalasi pengolahan limbah dan infrastruktur IT.
“Tahun 2011 BP Batam sudah mengidentifikasi sektor industri potensial berdasarkan strategi roadmap BP Batam,” kata anggota 4/Deputi Bidang Administrasi dan Program, Mohammad Prijanto.
Prijanto mengatakan, pihaknya akan memajukan industri yang sudah ada. Seperti elektronik dan elektrik, galangan kapal, pengilangan dan penyimpanan minyak, gas, serta pariwisata atau MICE.
“Kita akan kembangkan industri baru seperti Information and Communication Technologi (ICT), jasa penunjang atau shared services dan green industri,” imbuhnya.(MARTUA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar