Selasa, 19 November 2013 ( sumber : Haluan Kepri )
BATUAMPAR (HK) - Sebanyak 30 kandidat sedang bersaing memperebutkan kursi Ketua Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Tentu ini bukan pekerjaan mudah, karena selain kandidat rata-rata punya kemampuan, para kandidat juga merupakan nama-nama yang selama ini sudah teruji di profesinya.
Namun demikian, tentu hanya satu yang akan terpilih, dan tentu sangat diharapkan bahwa yang terbaiklah akan keluar sebagai kampiun, agar anggaran kurang lebih Rp1,2 triliun di 2014 mendatang yang sudah dimintakan ke Pemerintah Pusat, tidak sia-sia.
Anggota DPRD Batam periode 2004-2009, Fisman F Gea berpendapat bahwa sosok Ketua BP Batam kedepan harus punya pengalaman yang mumpuni dan mengenal betul seluk-beluk investasi di kota industri Batam ini.
"Harus tau betul seluk-beluk investasi Batam, dan tentu punya pengalaman yang lebih dibandingkan yang lain," ungkap Fisman yang dihubungi, Senin (18/11).
Tak dipungkiri, menurutnya, banyak kandidat dari internal BP Batam sendiri yang mencoba peruntukan, namun ia mengingatkan agar tim seleksi benar-benar menguji kemampuan para kandidat.
"Kita berharap yang punya pengalaman lebih akan menjadi pilihan," katanya.
Pisman juga mengkritisi adanya sejumlah pengusaha yang mendaftarkan diri pada seleksi Ketua BP Batam. Menurutnya, ada baiknya pengusaha konsen mengurusi usahanya, karena mengurusi institusi sebesar BP Batam akan jauh lebih sulit ketimbang mengurusi usaha.
"Apalagi biasanya pengusaha lebih pada provit orientik," sindirnya.
Berani dan Integritas
Sementara itu, praktisi hukum yang juga politisi dan mantan Ketua DPRD Batam, Taba Iskandar secara tegas memberikan pandangannya, bahwa Ketua BP Batam kedepan harus punya keberanian dan punya integritas.
"Saya sebenarnya tidak yakin seleksi ini akan melahirkan Ketua BP Batam yang ideal, tapi setidaknya kriteria ini menjadi saran ke tim seleksi," ungkap Taba Iskandar ke Haluan Kepri.
Keberanian, menurut Taba menjadi kriteria utama. Pasalnya, banyak persoalan yang muncul di Batam karena seorang pemimpin tidak memiliki keberanian. Dan sering kali dalam prakteknya masyarakat yang dikorbankan.
Sementara integritas, merupakan pendamping yang tidak bisa dipisahkan dari keberanian. Dimana biasanya, orang yang memiliki integritas tinggi biasanya akan bijak dalam mengambil keputusan.
"Biasanya yang integritas itu, tak banyak kepentingan pribadi dan kelompok," tegasnya.
Selalui dua kriteria itu, tentu modal awal yang dimiliki untuk menjadi Ketua BP Batam, adanya penguasaan terhadap kondisi Batam dan memiliki visi-misi pembangunan yang jelas dan kongkrit.
Baik Taba maupun Fisman, mendesak agar Gubernur Kepri segera menentukan siapa Ketua BP Batam. Sehingga tidak terjadi kekosongan kepemimpinan. (ays)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar