Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 02 Februari 2016

Apron Hang Nadim Tak Mampu Tampung Pesawat

Selasa, 2 Februari 2016 (Sumber: Antara Kepri)

Batam (Antara Kepri) - penundaan perluasan apron Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, yang sedianya dibangun pada 2015 berdampak pada terganggunya jadwal penerbangan khususnya pada sore hari.

"Tahun kemarin (2015) proses lelang gagal, sehingga tidak bisa dibangun. Tahun ini kembali dilelang untuk membangun perluasan apron," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam Suwarso di Batam, Selasa.


BP Batam sebenarnya sejak lama merencanakan perluasan Apron Hang Nadim dengan luas 240x150 meter guna menambah kapasitas pesawat seiring pertumbuhan penerbangan.

Karena belum terealisasi, akibatnya keterbatasan apron berdampak pada antrean 3-4 pesawat khususnya pada sore hari yang hendak proses menurunkan dan menaikkan penumpang serta barang.

"Saat jam padat sore hari memang sering terjadi antrean. Pesawat harus menunggu pesawat lain keluar dari apron untuk proses menurunkan dan menaikkan penumpang," kata dia.

Ia mengatakan, sebenarnya perluasan apron mendesak agar operasional bandara tidak terganggu akibat pesawat harus antre meskipun saat ini sudah mampu menampung sekitar 22 pesawat jenis Boeing 737 atau Airbus A320 secara bersamaan.

"Kalau disini (Hang Nadim) pesawat antre untuk masuk, beda sama di Soekarno Hatta yang antre untuk terbang," kata Suwarso.

Untuk saat ini, kata dia, sejumlah perbaikan juga dilakukan untuk menambah kenyamanan penumpang seperti penggantian pendingin udara dengan yang baru, renovasi terminal kedatangan, kawasan parkir karena jumlah penerbangan terus bertambah.

"Saat ini perhari rata-rata penerbangan sudah sebanyak 120 kali. Meskipun sudah buka 24 jam, namun kepadatan terjadi pada pagi hingga sore. Sementara belum ada maskapai yang beroperasi malam hari," kata dia.

Bandara Internasional Hang Nadim Batam merupakan fasilitas milik BP Batam yang dibangun sejak periode 1980 saat Presiden RI Ketiga BJ Habibie memimpin Otorita Batam (kini BP Batam).  (Antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar