Kamis, 20 Agustus 2015 (Sumber: RRI)
KBRN, Batam: Yokohama, Jepang, berminat bekerjasama dengan Badan
Pengusahaan (BP) Batam untuk mengelola limbah di kota Batam. Wakil
Kepala BP Batam, Jon Arizal menjelaskan, kerjasama tersebut merupakan
tindaklanjut dari hasil MoU antara Pemerintah kota Batam dan BP Batam
dengan Pemerintah Yokohama yang menjadikan Batam dan Yokohama sebagai
Sister City beberapa waktu lalu.
"Ini merupakan rangkaian
kegiatan dari kerjasama sister city. Mereka berkunjung ini untuk
melakukan kerjasama penghijauan, green city atau kegiatan lainnya
menyangkut masalah lingkungan hidup, seperti pengelolaan limbah dan
waste management," ujarnya dalam acara Seminar and Business Matching
antara Batam dan Yokohama di Aula Politeknik Negeri Batam, Rabu
(19/8/2015).
Selain itu Jon Arizal mengungkapkan pihak Yokohama
juga tertarik mencari peluang-peluang usaha lainnya di kota Batam. Dalam
kunjungan ini perwakilan dari Yokohama juga dijadwalkan akan
mengunjungi sejumlah kawasan Industri dan pelabuhan laut Batu Ampar.
"Kita mempersilahkan Yokohama jika ingin mengikuti tender untuk mengelola Batuampar," kata Jon Arizal.
Sementara
Executive Director for Development Cooperation City of Yokohama,
Tetsuya Nakajima dalam sambutannya menyampaikan saat ini pihaknya
membawa 13 perusahaan asal Jepang untuk hadir dalam Seminar and Business
Matching ini. Ia berharap semuanya bisa berkontribusi melakukan
pembenahan lingkungan dan menangkap peluang usaha lainnya di Kota Batam.
Menurut
peneliti lingkungan hidup, Sudarmanto Budi Nugroho yang hadir dalam
acara tersebut banyaknya limbah industri dan rumah tangga menjadi
prioritas Kota Yokohama menjalin kerjasama dengan pemerintah Kota Batam.
Sudarmanto menjelaskan bahwa kedatangan Yokohama juga untuk memberikan
pemaparan dan memberikan pembelajaran kepada Batam untuk mengurangi
pencemaran lingkungan dari karbondioksida atau CO2.
"Indonesia
sudah mempunyai target mengurangi karbondioksida sampai 26 persen. Namun
dengan kerjasama internasional ini diharapkan bisa mengurangi CO2
hingga 41 persen," tuturnya. (Rul/AKS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar