Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 03 Agustus 2015

Usulan Pengusaha untuk Kenyamanan Investasi di Batam

Senin, 3 Agustus 2015 (Sumber: RRI)

Usulan Pengusaha untuk Kenyamanan Investasi di Batam

KBRN, Batam : Untuk menjalin silahturahmi dan menciptakan iklim investasi yang kondusif di Batam Badan Pengusahaan (BP) Batam mengundang pelaku bisnis yang ada di Batam untuk temu ramah di Gedung Marketing Centre BP Batam.


Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut dalam rangka menindaklanjuti kunjungan Presiden RI, Jokowi ke Batam dan ke Singapura pada tanggal 28 Juli 2015 yang memprioritaskan kawasan BBK dari 6 agenda utama kerja sama bilateral dengan pemerintah Singapura.

"Demi menjaga kesinambungan perekonomian Batam agar terus meningkat dan berkelanjutan serta memfasilitasi kepentingan pelaku bisnis di Batam dengan instansi terkait yang ada di Batam maupun pusat agar terjalin sinergitas dan pemahaman yang sama," ujarnya, Jumat (31/7/2015).

Purnomo mengungkapkan dalam pertemuan tersebut BP Batam banyak menampung masukan, saran serta ide dari para pelaku usaha yang hadir. Diantaranya, Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, Oka Simatupang mengusulkan istilah anarkis dalam demo atau mogok kerja bisa diperluas definisinya, bukan hanya perusakan atau kekerasan fisik saja namun bisa juga perusakan iklim investasi.

"Saya juga mengusulkan agar persyaratan perlindungan kategori obyek vital untuk kawasan industri  bisa dibawah 50 ha. Saat ini di Batam ada 4 kawasan dari total 14 kawasan industri yang sudah masuk kategori obyek vital yang ditetapkan oleh pemerintah pusat berdasarkan Kepmen Perindustrian No. 466 Tahun 2014," pinta Oka.

Selain itu Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk, juga meminta agar dapat mencontoh Negara Singapura yang cukup ketemu satu lembaga dalam mengurus perizinan. "Jika status FTZ ini harus dipertahankan dan dijalankan, maka fungsi dan peran BP Batam harus diperkuat sehingga jelas dan perizinan disatukan di BP Batam," usul jadi Rajagukguk

Sementara Sekretaris Batam Shipyard and Offshore Association (BSOA), Suri Teo mengusulkan kepada pemerintah melalui Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri agar mempercayai industri galangan kapal dalam negeri karena sudah mampu membuat kapal khusus seperti kapal pengangkut ternak dan kapal pembawa konstruksi offshore yang submersible.

"Pembuatan kapal pengangkut ternak untuk kebutuhan domestik dengan kapasitas 300-500 sapi sangat cocok untuk mengangkut sapi dari Nusa Tenggara Timur ke Jakarta. Kapal pengangkut ternak dari Australia pun menggunakan jasa perusahaan shipyard yang ada di Batam," terangnya.(Rul/AA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar