Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 19 Agustus 2015

BP Batam: Waduk Tembesi Masih Proses Desalinasi

Rabu, 19 Agustus 2015 (Sumber: Antara Kepri)

Batam (Antara) - Badan Pengusahaan Batam menyatakan Waduk Tembesi memasuki proses desalinasi yaitu proses penghilangan kadar garam agar air layak dikonsumsi.

Desalinasi dengan waktu 3-5 tahun sesuai dengan ketinggian curah hujan di Batam hingga bisa dimanfaatkan untuk menyuplai kebutuhan masyarakat, kata Kabid Pengelolaan Air BP Batam, Tutu Witular di Batam, Selasa.


"Proses desalinasi waduk yang dibangun sejak 2008 itu dimulai sejak akhir 2014, dan jika curah hujan tinggi kemungkinan prosesnya selesai dalam tiga tahun. Tapi kalau kurang bisa jadi sampai lima tahun," ucapnya.

Penghilangan kadar garam diperlukan agar air yang diproduksi layak konsumsi mengingat Instalasi Pengolahan Air (IPA) Waduk Tembesi dibuat dengan membendung laut serta menampung air hujan.

"Kami menggunakan cara alami, begitu surut pintu airnya kami buka agar air lautnya keluar. Begitu pasang, kami tutup kembali. Jadi lama kelamaan yang tersisa hanya air hujannya," kata dia.

Ia mengatakan, sebenarnya proses tersebut bisa dilakukan dengan menyedot air laut pada waduk dengan menggunakan pompa. Namun cara tersebut membutuhkan biaya tinggi sehingga belum dilakukan.

"Biayanya tinggi jika melakukan penyedotan. Jadi kami memilih dengan cara alami," kata Tutu.

Waduk Tembesi dirancang mampu menampung volume air hingga mencapai sekitar 56 juta meter kubik dan memproduksi 600 liter per detik yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan penduduk Batam yang terus meningkat.

Infrastruktur air bersih dianggap penting untuk mengakomodir kebutuhan investasi bagi FTZ Batam mengingat tidak ada sumber air baku di Pulau Batam yang menjadi kawasan industri.

Proyek yang dibiayai dengan dana APBN dalam dua tahap tersebut akan tersambung dengan pipa Tembesi-Batuaji ke tangki penyimpanan air atau reservoir di Bukit Batuaji yang berkapasitas 2x10.000 meter kubik.

Proyek tersebut merupakan proyek kedua setelah pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Duriangkang IV dengan kapasitas 700 liter per detik selesai pada 2011 lalu.

Jika waduk tersebut beroperasi, akan menambah jumlah kemampuan suplai air dari seluruh instalasi pengolahan air di Batam menjadi 3.435 liter per detik bersumber dari enam waduk yang dibangun.

Sebelumnya BP Batam sudah membangun Dam Sei Harapan, Dam Sei Ladi, Dam Nongsa, Dam Mukakuning dan Dam Duriangkang yang digunakan untuk mencukupi keperluan sekitar 1,3 juta penduduk dan industri.

"Kami akan terus mencari sumber air baru agar pasokan untuk masyarakat dan industri yang terus meningkat bisa terpenuhi," kata dia. (Antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar