batampos.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Batam
mencatat ada 637 perusahaan asing yang masuk ke Batam dalam lima tahun
terakhir. Nilai investasi dari ke-637 perusahaan itu sekitar Rp 18
triliun atau 1,399 miliar dolar AS.
Staf Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) BP Batam, Adi Sugiarto, mengatakan investasi di Batam terus mengalami peningkatan.
“Semester 1 tahun 2015 saja kita naik sekitar 300 persen dari periode
yang sama tahun sebelumnya,” kata Adi saat coffee morning BP Batam
dengan media, Kamis (13/8).
Adi menjelaskan, tahun 2010 lalu perusahaan asing yang berinvestasi
di Batam sebanyak 71 perusahaan dengan nilai investasi 47,023 juta dolar
AS.
Tahun berikutnya, realisasi investasi asing menjadi 374,956 juta
dolar AS dengan 100 perusahaan. Tahun 2012 lalu nilai investasi yang
masuk ke Batam mencapai 374,956 juta dolar AS dengan jumlah perusahaan
sebanyak 136 perusahaan.
Sementara di tahun 2013 lalu, nilai investasi sedikit menurun dari
tahun sebelumnya, yakni hanya sekitar 285,926 juta dolar AS dengan
jumlah perusahaan hanya 89 perusahaan. Sedangkan pada 2014 lalu, jumlah
perusahaan yang masuk juga menurun yakni hanya 83 perusahaan dengan
nilai investasi 285,183 juta dolar AS.
“Dari tahun ke tahun, investasi yang masuk tersebut mempekerjakan
ribuan tenaga kerja. Mungkin sampai puluhan ribu orang. Kalau sekarang
ini jumlah perusahaan sudah ribuan di Batam sejak FTZ diberlakukan
beberapa tahun lalu,” kata Adi.
Kemudian di tahun 2015, dalam semester I yakni periode Januari-Juli
sudah ada 158 perusahaan yang masuk ke Batam dengan nilai investasi
331,659 juta dolar AS. “Tahun ini sangat luar biasa iklim investasi di
Batam. Bukan malah menurun seperti yang dikhawatirkan banyak pihak,”
katanya.
Dari tahun ke tahun investasi yang masuk sebagian besar di bidang
industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik. Kemudian
industri karet, barang dari karet dan plastik. Menyusul industri kimia
dasar,barang kimia dan farmasi. Industri perdagangan dan reparasi,
kemudian industri pertambangan dan industri transportasi, gudang, dan
telekomunikasi.
“Industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik
persentasenya mencapai 64 persen. Setiap tahun memang bidang ini yang
mendominasi,” katanya.
Untuk negara investor, negara-negara tetangga masih mendominasi yakni
Malaysia dan Singapura. Meski memang saat ini sudah banyak juga
perusahaan di Batam yang berasal dari Jepang, Australia, Amerika, dan
beberapa negara di benua Eropa.
Sementara itu Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo
Andiantono, mengatakan masih banyaknya investor yang masuk ke Batam
membuktikan bahwa Batam ini masih memiliki daya tarik bagi pengusaha
asing. Nilai investasi tersebut juga akan terus meningkat mengingat
beberapa waktu lalu, Jokowi berjanji akan mendatangkan
sebanyak-banyaknya investor dari Singapura ke Batam.
Termasuk mewajibkan
kementerian dan BUMN untuk membeli kapal produksi Batam.
Artinya, kata Andi, perusahaan kapal akan kembali bangkit. Meski
memang sejauh ini belum ada laporan sudah ada pemesanan kapal itu. “Tapi
sudah ada rencana permintaan kapal ke Batam,” katanya.
Termasuk permintaan Timor Leste yang ingin membeli kapal tanker dari
Batam dan Australia yang sudah berminat untuk memesan kapal buatan Batam
untuk pengangkut hewan ternak seperti sapi. Ini akan menghidupkan
galangan kapal yang saat ini sedang sepi pesanan.
Kata Andi, untuk mendukung makin banyaknya investasi tersebut, BP
Batam terus memperbaiki pelayanan di internal. Termasuk dalam percepatan
pelayanan perizinan bagi PMA di Batam.
Untuk mendukung dan mengembangkan industri di Batam, BP Batam juga
terus melakukan pembangunan infrastruktur. Salah satunya adalah jalan
tol, yang kemungkinan besar akan dibangun 2016 mendatang.
Jalan tol ini nantinya akan fokus dioperasikan untuk percepatan
pengiriman barang dari kawasan industri, sekaligus untuk mengurai
kemacetan di Batam. Dalam coffee morning kemarin, Andi meminta agar
semua pihak termasuk insan pers untuk menjaga kondusifitas Kota Batam.
Hadir dalam coffee morning tersebut Pemimpin Redaksi Batam Pos,
Muhammad Iqbal, Pemimpin Redaksi Batam Pos Online, Putut AryoTedjo, dan
sejumlah pimpinan media lokal lainnya. (ian/bpos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar