Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 18 Agustus 2015

637 Perusahaan Masuk Batam

Selasa, 18 Agustus 2015 (Sumber: Batam Pos)


foto: dalil harahap / batampos 


batampos.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat ada 637 perusahaan asing yang masuk ke Batam dalam lima tahun terakhir. Nilai investasi dari ke-637 perusahaan itu sekitar Rp 18 triliun atau 1,399 miliar dolar AS.

Staf Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) BP Batam, Adi Sugiarto, mengatakan investasi di Batam terus mengalami peningkatan.

“Semester 1 tahun 2015 saja kita naik sekitar 300 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Adi saat coffee morning BP Batam dengan media, Kamis (13/8).

Adi menjelaskan, tahun 2010 lalu perusahaan asing yang berinvestasi di Batam sebanyak 71 perusahaan dengan nilai investasi 47,023 juta dolar AS.

Tahun berikutnya, realisasi investasi asing menjadi 374,956 juta dolar AS dengan 100 perusahaan. Tahun 2012 lalu nilai investasi yang masuk ke Batam mencapai 374,956 juta dolar AS dengan jumlah perusahaan sebanyak 136 perusahaan.

Sementara di tahun 2013 lalu, nilai investasi sedikit menurun dari tahun sebelumnya, yakni hanya sekitar 285,926 juta dolar AS dengan jumlah perusahaan hanya 89 perusahaan. Sedangkan pada 2014 lalu, jumlah perusahaan yang masuk juga menurun yakni hanya 83 perusahaan dengan nilai investasi 285,183 juta dolar AS.

“Dari tahun ke tahun, investasi yang masuk tersebut mempekerjakan ribuan tenaga kerja. Mungkin sampai puluhan ribu orang. Kalau sekarang ini jumlah perusahaan sudah ribuan di Batam sejak FTZ diberlakukan beberapa tahun lalu,” kata Adi.

Kemudian di tahun 2015, dalam semester I yakni periode Januari-Juli sudah ada 158 perusahaan yang masuk ke Batam dengan nilai investasi 331,659 juta dolar AS. “Tahun ini sangat luar biasa iklim investasi di Batam. Bukan malah menurun seperti yang dikhawatirkan banyak pihak,” katanya.

Dari tahun ke tahun investasi yang masuk sebagian besar di bidang industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik. Kemudian industri karet, barang dari karet dan plastik. Menyusul industri kimia dasar,barang kimia dan farmasi. Industri perdagangan dan reparasi, kemudian industri pertambangan dan industri transportasi, gudang, dan telekomunikasi.

“Industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik persentasenya mencapai 64 persen. Setiap tahun memang bidang ini yang mendominasi,” katanya.

Untuk negara investor, negara-negara tetangga masih mendominasi yakni Malaysia dan Singapura. Meski memang saat ini sudah banyak juga perusahaan di Batam yang berasal dari Jepang, Australia, Amerika, dan beberapa negara di benua Eropa.

Sementara itu Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono, mengatakan masih banyaknya investor yang masuk ke Batam membuktikan bahwa Batam ini masih memiliki daya tarik bagi pengusaha asing. Nilai investasi tersebut juga akan terus meningkat mengingat beberapa waktu lalu, Jokowi berjanji akan mendatangkan sebanyak-banyaknya investor dari Singapura ke Batam. 

Termasuk mewajibkan kementerian dan BUMN untuk membeli kapal produksi Batam.

Artinya, kata Andi, perusahaan kapal akan kembali bangkit. Meski memang sejauh ini belum ada laporan sudah ada pemesanan kapal itu. “Tapi sudah ada rencana permintaan kapal ke Batam,” katanya.

Termasuk permintaan Timor Leste yang ingin membeli kapal tanker dari Batam dan Australia yang sudah berminat untuk memesan kapal buatan Batam untuk pengangkut hewan ternak seperti sapi. Ini akan menghidupkan galangan kapal yang saat ini sedang sepi pesanan.

Kata Andi, untuk mendukung makin banyaknya investasi tersebut, BP Batam terus memperbaiki pelayanan di internal. Termasuk dalam percepatan pelayanan perizinan bagi PMA di Batam.

Untuk mendukung dan mengembangkan industri di Batam, BP Batam juga terus melakukan pembangunan infrastruktur. Salah satunya adalah jalan tol, yang kemungkinan besar akan dibangun 2016 mendatang.

Jalan tol ini nantinya akan fokus dioperasikan untuk percepatan pengiriman barang dari kawasan industri, sekaligus untuk mengurai kemacetan di Batam. Dalam coffee morning kemarin, Andi meminta agar semua pihak termasuk insan pers untuk menjaga kondusifitas Kota Batam.

Hadir dalam coffee morning tersebut Pemimpin Redaksi Batam Pos, Muhammad Iqbal, Pemimpin Redaksi Batam Pos Online, Putut AryoTedjo, dan sejumlah pimpinan media lokal lainnya. (ian/bpos)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar