|
||||||||||||
|
BATAM, BP Batam - Pembangunan
jembatan layang atau flyover yang dibangun di Simpang Jam ditargetkan
selesai pada November 2017 mendatang. Pembangunan fisik sendiri saat ini
tengah dikerjakan di Simpang Jam.
Kepala Satuan Kerja
Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (Satket P2JN) Provinsi Kepri
dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ir Yanto Apul
Sirait mengatakan, kedua flyover tersebut dibangun dari arah Batuampar
menuju bandara.
"Pembangunan flyover di simpang
jam sudah dikerjakan mulai 17 Desember 2015 dan diperkirakan selesai
pada 17 Nopember 2017," kata Yanto, Jumat (11/3/2016).
Flyover
di Simpang Jam dibangun dua lajur, masing-masing satu jalur dengan
lebar lajur masing-masing 16,1 meter. Panjang jalan sepanjang 460 meter
dan titik tertinggi 9 meter dari permukaan tanah. Dengan anggaran yang
digunakan dari Angaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Kementrian PU
sebesar Rp180 miliar.
Saat ini, sebutnya,
hambatan yang ditemui pihaknya adalah utilitas seperti kabel listrik,
pipa air dan gas yang berada dibawah tanah. Menurutnya, pihaknya sudah
berkoordinasi dengan pihak terkait seperti PT PLN, PT ATB, PGN, Telkom
dan lainnya, terkait utilitas tersebut.
"Sejauh ini tidak ada hambatan yang sangat berarti. Masalah utulitas sudah kita bicarakan bersama," katanya.
Sementara
itu, Kepala Dinas PU Kota Batam, Yumasnur mengatakan, pembangunan
flyover ini merupakan kebutuhan masyarakat Batam. Pemko Batam telah
berkoordinasi dengan BP Batam, Pemerintah Provinsi dan Kementerian PU
terkait pembangunan flyover.
Menurutnya, dengan
dibangunnya dua flyover tersebut, bisa mengurangi kemacetan di Kota
Batam. Untuk kendaraan dari arah Batuampar menuju bandara, bisa langsung
lewat atas.
"Jalan yang dibawah tetap difungsikan dan tentunya bisa mengurangi kemacetan," ungkapnya.
Yumasnur
menjelaskan, karena dibangun di tanah Melayu, flyover ini tentu akan
mendapat sentuhan ornamen melayu, dengan meijta masukan dari Lembaga
Adat Melayu Batam .
Sedangkan untuk flyover di
Simpang Kabil masih dalam proses. Flyover tersebut mempunyai ukuran yang
sama dengan flyover di Simpang Jam dan menelan anggaran Rp200 milyar
dan direncanakan pembangunannya dimulai Agustus 2016.
Pembangunan
flyover tentu diharapkan dapat mengurai kemacetan, terutama di dua
simpang yang akan dbangun flyover tersebut, yakni simpang jam dan
simpang kabil. Dua simpang tersebut merupakan simpang terpadat yang
paling banyak dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar