BATAMTODAY.COM, Batam -
Industri galangan kapal atau shipyard di Batam kondisinya saat ini
sedang lesu. Hal itu terbukti dengan keputusan manajemen perusahaan
shipyard terbesar di Tanjunguncang Batam, PaxOcean, menawarkan pemutusan
hubungan kerja (PHK) sukarela kepada seluruh karyawanya.
Menanggapi persoalan tersebut, Badan Pengusahaan (BP) Batam
mengatakan, pemerintah sudah harus segera membuat kebijakan yang bisa
menggairahkan Batam kembali, termasuk kepastian hukum dan kemudahan
perizinan.
"Ya.., kepastian hukum, kemudahan
perizinan, insentif yang menarik, infrastruktur dan lain-lain," kata
Direktur Pemasaran dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono, Selasa
(1/3/2016).
Ia mengakui, berdasarkan informasi
yang diperoleh dari Batam Shipyard and Offshore Association (BSOA) bahwa
industri galangan kapal di Batam saat ini performanya sedang mengalami
penurunan hingga 80 persen.
"Kalau gulung tikar belum dengar. Tapi kalau yang turun performanya mungkin sampai 80 persen," ungkap Andiantono.
Diberitakan
sebelumnya, manajemen perusahaan shipyard terbesar di Tanjunguncang
Batam, PaxOcean menawarkan pemutusan hubungan kerja (PHK) sukarela
kepada seluruh karyawanya. Baik itu karyawan permanen maupun kontrak.
Itulah keputusan dari hasil rapat antara pihak manajemen dengan pengurus
Pimpinan Unit Kerja (PUK), Jumat 26 Februari 2016 lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar