Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Rabu, 23 Juni 2010

Beban Warga Kian Berat





Ditulis oleh WILLIAM-DJUMANO ,
Rabu, 23 Juni 2010 09:00 (sumber Batam Pos,versi asli)

Semua Harga Kebutuhan Naik Serentak

Rencana kenaikan tarif berbagai kebutuhan masyarakat terutama listrik, air, registrasi kendaraan serta pajak oleh mulai berimbas pada ikut naiknya sejumlah harga bahan pangan di kota ini. Selain sayuran, harga daging dan beras juga naik di pasar.

Khusus harga beras, saat ini warga mulai merasakan adanya kenaikan yang cukup signifikan hingga 20 persen termasuk sayuran dan daging.

Beberapa merek beras standar ukuran 25 kilogram per karungnya saat ini mencapai Rp180 ribu. Padahal, pada awal Mei lalu, harga beras ini dijual di supermarket dengan harga Rp165 ribu per karungnya.

Para pedagang mengaku kenaikan harga ini akibat berakhirnya musim panen di daerah produksi padi seperti Jawa dan sebagian Sumatera. Pasalnya, keseluruhan beras yang dinikmati warga kota ini adalah beras yang didatangkan dari luar pulau Batam.

”Tak tahu apa ada hubungannya dengan rencana kenaikan tarif listrik, air serta pajak yang mulai berlaku bulan Juli nanti. Tapi setahu kami, saat ini musim panen sudah berakhir,” ujar Ling-Ling, pedagang bahan pangan di kawasan pasar Tos 3000, Selasa (22/6).

Bahan lainnya yang ikut naik drastis adalah bawang merah serta bawang putih. Bawang putih dijual pedagang di pasar Jodoh hingga Rp30 ribu per kilonya.

”Kalau bawang merah Rp35 ribu sekilo. Semua barang naik bang,” ujar Amelia Sinaga, salah satu pedagang di pasar Tos 3000.

Penjual daging ayam juga mengaku adanya kenaikan harga daging saat ini. Ayam potong saat ini dibandrol Rp27 ribu per kilogramnya. Harga daging sapi mencapai Rp60 ribu per kilo.

Naiknya harga bahan pangan ini menurut pedagang turut dipengaruhi dengan musim penghujan saat ini. Menurut mereka, harga sayur naik akibat petani di daerah penghasil mengalami gagal panen akibat lahan mereka terendam banjir.

Naiknya harga pangan ini turut meresahkan bagi warga apalagi kenaikan ini tidak dibarengi dengan naiknya pendapatan masyarakat serta gaji.

Beberapa aparat yang ditemui Batam Pos juga mengeluh dengan naiknya harga barang di pasar saat ini. ”Kalau gaji ikut naik nggak apa-apa. Gaji kita tetap sementara pengeluaran besar,” keluh seorang aparat yang enggan namanya dikorankan ini, kemarin.

Pengusaha rumah makan juga resah dengan kenaikan ini karena harga jual menu yang dijajakan relatif stabil sedangkan baiya yang dikeluarkan besar. ”Orang nanti tak masuk warung lagi kalau harga dipatok sesuai kenaikan barang di pasar,” ujar Sri Martini, pengusaha warung di Mapoltabes Barelang. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar