batampos.co.id – Masyarakat Kampung Getah RT 06 RW 08 bersama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pengurus Cabang Batam menggelar aksi di teras Gedung Dewan, pagi ini.
Mereka menolak penggusuran yang dilakukan Badan Pengusahaan
“BP Batam jangan tertidur dan mau mendengarkan suara rakyat,” kata Edo, tokoh (BP) Batam atas lahan tempat tinggal mereka.masyarakat Kampung Getah dalam orasinya.
Masyarakat datang membawa spanduk dan kertas karton bertuliskan aspirasi mereka. Sebagian juga mengikatkan kain putih di kepala mereka.
Dalam pernyataan aksinya, mereka meminta BP Batam melakukan sosialisasi sebelum penggusuran.
Mahmudin Harahap Pengurus Komisariat PMII untuk Universitas Riau Kepulauan mengatakan, masyarakat Kampung Getah tidak mendapatkan sosialisasi sebelum penggusuran.
Direktorat Pengamanan BP Batam pernah datang lima hari yang lalu. Mereka memberikan surat peringatan penggusuran sekaligus tiga.
“Seharusnyakan tidak seperti itu. Seharusnya dari surat pemberitahuan pertama dulu? baru sosialisasi, pemberitahuan kedua, sosialisasi, dan pemberitahuan ketiga,” ujar Mahmudin.
Kampung Getah berada di dalam areal Waduk Duriangkang. Kampung itu bisa dijangkau dari Jalan Raya Hang Lekir di seberang Halte Legenda Malaka. Jaraknya 300 meter dari jalan raya. (ceu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar