|
BATAM, BP Batam - Dalam rangka mempromosikan Pulau Batam sebagai daerah investasi dan kawasan perdagangan bebas, Badan Pengusahaan (BP) Batam bekerja sama dengan British Chamber of Commen (Britcham) menggelar temu bisnis (business gathering) di Jakarta. Kegiatan yang menghadirkan para pengusaha dari Inggris itu digelar di Hotel Ritz Charlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Britcham merupakan komunitas yang dibentuk dengan misi memfasilitasi hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan Inggris (human resources, retail, infrastructure, energy, manufacture and food and argiculture) yang tujuannya murni untuk membantu anggota Britcham dalam pengembangan bisnis organisasi termasuk dalam hal memulai kegiatan bisnis, yang mitranya adalah Kadin, Apindo, BKPM serta beberapa kementerian terkait.
Kegiatan busines gathering tersebut dihadiri oleh Wakil Kepala BP Batam, Jon Arizal; Chris P Wren, Executive Director British Chamber of Commerce Indonesia; Dr Paul Brunet, Managing Director PT Citra Tubindo dan PT Dwi Sumber Arca Waja; Asroni Harahap selaku Penasehat BP Batam, Direktur Investasi dan Pemasaran, Purnomo Andiantono; Direktur PTSP dan Humas serta dihadiri sekitar 30 pengusaha yang berasal dari Inggris yang berada di Jakarta dan bergerak di berbagai macam bidang usaha, baik industri minyak and gas, perbankan, manufaktur dan jasa.
Wakil Kepala BP Batam, Jon Arizal, mengatakan, kegiatan business gathering dengan tema Batam Investment Updates 2015 dimasudkan untuk menyampaikan informasi perkembangan Batam sebagai kawasan FTZ (Free Trade Zone) yang merupakan salah satu kawasan industri yang berkembang di wilayah Indonesia dan Asia.
"Dengan ketersediaan infrastruktur seperti bandara, pelabuhan, jalan, komunikasi, listrik, air bersih serta teknologi informasi di Batam, menjamin para investor dan calon investor untuk dapat melakukan kegiatan investasinya dengan baik. Sehingga kegiatan produksi maupun aktivitas usaha lainnya dapat berjalan dengan semestinya," kata Jon, melalui rilis yang diterima BATAMTODAY.COM.
Ia menjelaskan, Batam merupakan sebuah pulau yang dikembangkan sejak 1970 oleh pemerintah sebagai kawasan industri yang nantinya akan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah tersebut. seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan pulau Batam dinilai sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi secara nasional.
"Lengkapnya fasilitas yang dimiliki oleh Batam, para calon investor sudah tidak perlu lagi untuk ke Jakarta untuk mengurus perizinan. Karena di Batam sejak 2006 sudah dibentuk Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), di mana seluruh perizinan untuk melakukan kegiatan usaha dilakukan di tempat tersebut, yaitu gedung Sumatera Promotion Centre (SPC)," katanya.
Pada business gathering tersebut BP Batam juga mengundang Dr Paul Burnet, Managing Director dari PT Citra TubindoTbk dan PT Dwi Sumber Arca Waja yang sudah beroperasidi Batam sejak 1983. Ia menceritakan kepada para pengusaha Inggris bagaimana dahulu Batam merupakan sebuah pulau yang tidak memiliki begitu banyak perhatian dari pemerintah Pusat.
Namun sejak adanya Otorita Batam (BP Batam), Pulau Batam ternyata memiliki potensi yang sangat besar dengan letaknya yang sangat strategis. "Pulau Batam sekarang sudah menjadi salah satu kawasan investasi yang berkembang di wilayah Asia Pasifik," ujar Burnet.
Paul juga mengatakan dengan ketersediaan infrastruktur di Batam merupakan suatu hal yang sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan investasi dan industri di wilayah ini. Dengan adanya pengembangan infrastruktur yang memadai sejak tahun 90-an banyak investor yang datang ke Batam dan menanamkan modalnya.
Adapun pertanyaan yang diajukan oleh para peserta antara lain pengembangan market yang ada di Batam, insentif yang diberikan Batam untuk para calon investornya, serta industri yang saat ini sedang berkembang dan rencana pengembangan ke depan. (*)
Editor: Roelan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar