Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 06 Oktober 2015

Pemeliharaan Jembatan Barelang Dialihkan ke Kementerian PU

Selasa, 6 Oktober 2015 (Sumber: Antara Kepri)

Batam (Antara Kepri) - Penganggaran dana untuk perawatan dan perbaikan lima jembatan penghubung Pulau Batam hingga ke Galang Baru (Jembatan Barelang) yang awalnya ditangani BP Batam dialihkan ke Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat.

"Meskipun yang membangun Otorita Batam (sekarang BP Batam), namun karena menjadi jalan nasional, jadi penganggarannya di Kementerian Pekerjaan Umum," kata Direktur Perencanaan Teknis BP Batam Imam Bachroni di Batam, Senin.


Ia mengatakan saat ini Kementerian PU masih menggumpulkan data mengenai kondisi kekinian dari Jembatan Barelang untuk selanjutnya akan dilakukan perbaikan.

"Sebenarnya sudah sejak beberapa tahun ini dikumpulkan data untuk perbaikan. Untuk perawatan rutin atau sekedar pengecekan terus dilakukan setiap tahun," kata dia.

Jembatan tersebut, kata dia, dibangun dengan kemampuan hingga 100 tahun. Jadi secara teknis kondisi saat ini masih baik dan sangat aman untuk dilewati semua jenis kendaraan.

"Meskipun ada karet-karet penutup kabel, dan pengait kabel-kabel berukuran besar yang terkelupas khususnya di Jembatan satu, namun itu masih aman. Semua sudah diperhitungkan sejak awal dibangun," kata Imam.

Ia mengatakan, sempat muncul wacana untuk membuat pagar pada sisi luar kanan dan kiri jembatan. Namun, dalam pembicaraan dengan pihak-pihak yang mengetahui persis kondisi jembatan, itu justru akan mengganggu perawatan.

"Karena awalnya banyak kejadian orang loncat, sempat tercetus untuk pembuatan pagar. Namun itu, ternyata malah bisa mengganggu perbaikan. Jadi hingga saat ini belum diputuskan," kata dia.

Jembatan barelang dibangun saat Otorita Batam hingga akhir periode 1990, saat lembaga tersebut dipimpin oleh Presiden RI Ketiga BJ Habibie.

Pembangunan enam jembatan dan jalan dengan total panjang sekitar 60 kilometer tersebut sebagai upaya akses agar wilayah Rempang Galang bisa dimanfaatkan untuk investasi jika Pulau Batam sudah penuh. (Antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar