Jum'at, 2 Oktober 2015 (Sumber: RRI)
KBRN, Batam: Beragam cara telah dilakukan Badan Pengusahaan (BP) Batam
untuk menjaga ketersediaan air bersih d Kota Batam. Alhasil meskipun
sejumlah waduk saat ini sedang dalam kondisi menyusut, pendistribusian
air bersih di Batam masih berjalan dengan sistem bergilir.
Dalam
dialog interaktif bersama RRI Batam dengan tema "optimalisasi waduk
sebagai pendukung ketersediaan air", Kasi air baku BP Batam, Rahiman
menyebutkan penyebab menyusutnya debit air di waduk tidak hanya karena
faktor alam, tetapi juga dipengaruhi tingginya pertumbuhan penduduk di
kota Batam.
"Kita berharap ada program pengendalian jumlah
penduduk, karena kapasitas waduk juga sangat terbatas. Awalnya kapasitas
waduk kita dirancang hanya untuk 750.000 penduduk, tapi sekarang jumlah
penduduk Batam telah mencapai 1,3 juta orang. Sehingga pertambahan
penduduk akan berpengaruh terhadap ketersediaan air," jelasnya, Selasa
(29/9/2015).
Guna mengatasi masalah kekurangan air baku di
Batam, BP Batam bekerjasama dengan Ditjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun Dam Sei Gong di Galang.
Selain itu saat ini BP Batam juga sedang memproses Waduk Tembesi yang
masih dalam proses desalinasi air laut menjadi air tawar.
"Saat
ini Batam baru memiliki 8 waduk. Dengan tambahan waduk ini kita berharap
ketersediaan air bersih di Batam akan semakin tercukupi," harapnya.
Sementara
Kepala Bidang Pengelolaan Air BP Batam, Tutu Witular berharap agar
masyarakat menggunakan air dengan bijak. Sehingga cadangan yang ada bisa
bertahan lebih lama untuk mengantisipasi hujan berintensitas tinggi.
"Seorang
warga Batam rata-rata mengkonsumsi 160 liter air bersih setiap hari,
jauh lebih tinggi dari rata-rata penggunaan air bersih orang di
Indonesia yang hanya 60 liter per hari. Kita harus mulai berhemar air
dari sekarang." ujarnya.
Tutu Witular juga mengatakan dalam
rangka optimalisasi fungsi waduk BP batam juga telah menggiatkan program
pemeliharaan. Belum lama ini, BP Batam bersama sejumlah instansi
terkait melakukan pembersihan eceng gondok, menggusur warga yang membuat
areal pertanian dan ternak lele di dekat waduk. (Rul/AKS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar