BP Batam Promosikan Industri Maritim di IME

Jum'at,  9 Oktober 2015 (Sumber: Antara Kepri)

Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Batam berupaya menarik minat investasi dalam dunia maritim dengan mengikuti kegiatan Indonesia Maritime Expo (IME) 2015 di Jakarta yang berlangsung 7-10 Oktober.

"Kami berharap Batam sebagai wilayah yang memiliki basis industri maritim salah satu yang terbesar akan lebih dikenal," kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono di Batam, Kamis.

Melalui IME, BP Batam ingin meningkatkan daya tarik industri kelautan Indonesia melalui ekspansi, relokasi dan proyek bersama pada 110 galangan yang ada.

"Kami juga ingin mempromosikan produk-produk olahan kelautan dari Batam," katanya.

Pada kesempatan ini BP Batam mengajak Batam Shipyard Offshore and Offshore Association (BSOA) dan PT Peteka Karya Samudera untuk mempromosikan peluang investasi di 100 galangan kapal di Batam.

"Industri maritim di Batam salah satu yang terbesar. Kami ingin lebih dikenal dan banyak investor baru masuk," ujarnya.

Purnomo mengatakan pameran yang mengusung tema "Menjadikan Indonesia Poros Maritime Dunia" ini dibuka  Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan  bersamaan dengan pembukaan Indonesia Transport Supply Chain and Logistic (ITSCL).

"Dalam IME ditawarkan konsep one stop venue dengan menyajikan pameran mutakhir, konferensi dan networking yang luas kepada stakeholder maritim domestik maupun internasional. Hal itu untuk meningkatkan eksistensi serta meraih lebih banyak peluang bisnis di pasar maritim Indonesia didalamnya termasuk kawasan bebas Batam," katanya.

Hal ini menegaskan besarnya prospek industri kemaritiman dan offshore Indonesia saat ini dan di tahun-tahun yang akan datang.

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau yang mencapai 17.000 ditambah dengan urbanisasi dan pertumbuhan yang pesat.

Transportasi laut Indonesia berperan vital bagi ekonomi dan pertahanan nasional, selain itu sebagai bagian dari ambisi Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Pemerintah telah berencana membangun 10 pelabuhan baru, membuka rute perkapalan baru dan berinvestasi sebesar 29 miliar dolar AS ke dalam infrastruktur transportasi maritim selama 2015-2018. (Antara)