(sumber Haluan Kepri)
Kamis, 11 August 2011
BATAM-Sepanjang semester I tahun 2011, tercatat 47 perusahaan modal asing (PMA) yang telah disetujui untuk berinvestasi di Kota Batam dengan nilai investasi sebesar 43.455.000 dolar Amerika Serikat (AS). Selain investasi baru, juga disetujui perluasan PMA dengan nilai investasi sebesar 38.505.000 dolar AS. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010, jumlah PMA yang disetujui turun sebesar 7,85 persen. Meski jumlahnya turun, tapi nilai investasi justru mengalami peningkatan sebesar 9,82 persen.
Demikian disampaikan Pelaksana Harian (Plh) Direktur Investasi, Marketing dan Humas Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam atau BP Batam Dwi Djoko Wiwoho di Gedung Marketing Centre BP Batam, Batam Centre, Kamis (11/8).
Diterangkan Joko, periode Januari-Maret 2011, terdapat 21 PMA yang telah mendapatkan persetujuan investasi dengan nilai investasi sebesar 21.150.000 dolar AS. Periode April 2011, tercatat 11 PMA yang mendapat persetujuan investasi dengan nilai 8.200.000 dolar AS. Pada Mei 2011, terdapat 8 PMA dengan nilai investasi 3.805.000 dolar AS, dan pada bulan Juni 2011 terdapat 7 PMA dengan nilai investasi sebesar 10.300.000 dolar AS.
Selain PMA baru yang telah disetujui, juga terdapat PMA yang melakukan perluasan usaha. Periode Januari-Maret 2011, nilai perluasan PMA sebesar 29.300.000 dolar, April sebesar 3.900.000 dolar, Mei sebesar 1.025.000 dolar, dan Juni terdapat perluasan PMA sebesar 4.280.000 dolar AS.
"Sejak tahun 1971 hingga Juni 2011, secara kumulatif jumlah PMA yang telah menanamkan investasinya di Batam mencapai 1.488 PMA dengan nilai investasi 5.981.564.391 dolar AS. Secara keseluruhan investasi di Batam, khususnya periode Januari-Juni 2011 mengalami peningkatan," ujar Joko.
PMA yang telah berinvestasi di Batam berasal dari Singapura, India, Malaysia, Inggris, Italia, Australia, British Virgin Island, Hongkong, Mauritius, Taiwan, Cina dan Swiss. Bidang usahanya meliputi industri pembuatan dan perbaikan kapal, industri pupuk pelengkap, industri assy dan komponen elektronik, jasa penunjang pertambangan, perdagangan besar, distributor dan impor, jasa pendidikan keterampilan, industri pembuatan barang dari logam, industri bearing dan assembly, industri komponen plastik dan peralatan dari plastik, angkutan laut domestik, jasa konstruksi, industri peralatan pancing, industri pembuatan baut, mur, dan kawat baja, real estate, industri alat permainan (lego), jasa bar, jasa boga dan jasa perjalanan wisata, dan jasa penyewaan alat-alat berat dengan operatornya.
"Meskipun FTZ belum berjalan sepenuhnya, namun investasi di Batam terus meningkat dan Batam juga memiliki prestasi dalam menggaet investor. Hal ini tak lepas dari kerja keras dan konsistensi dalam mempromosikan Batam. Ke depan perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana dasar serta dukungan yang serius dari pemerintah pusat dalam mempertegas aturan soal pelaksanaan kawasan perdagangan bebas di Batam. Dengan harapan dapat memberikan kondusifitas di kawasan Batam," tandas Joko. (pti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar