Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 18 Agustus 2011

40 Ribu Ruli Akan Ditertibkan

(sumber Batam Pos,18 Agustus 2011)

Pemerintah Kota Batam akan menertibkan bangunan rumah liar (ruli) yang tersebar di sejumlah titik. Selain mengganggu keindahan kota, keberadaan ruli tersebut juga dianggap merusak citra Batam sebagai kota industri.

”Penertiban ruli menjadi komitmen kami. Ini sesuai dengan visi pemerintah mewujudkan Batam menjadi bandar dunia madani yang modern,” kata Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan.

Tak hanya menertibkan, kata Dahlan, pemerintah juga terus berupaya menciptakan solusi bagi menjamurnya rumah liar di Batam. Salah satunya dengan terus membangun rumah susun sewa (rusunawa) murah, baik dari dana pusat maupun pembangunan dari instansi lain, misalnya Jamsostek.

Kepala Dinas Tata Kota (Distako) Batam, Gintoyono Batong, mengatakan saat ini jumlah rumah liar di Batam diperkirakan mencapai 40 ribu rumah. Umumnya rumah liar tersebut menjamur di sekitar kawasan industri. Namun tak jarang juga yang berdiri di atas lahan kawasan hutan lindung.

”Kami terus berupaya meminimalisir rumah liar dengan menyiapkan rumah susun sewa murah. Tapi terus terang, saat ini belum cukup mengakomodir semua rumah liar,” kata Gintoyono.

Menurut Gintoyono, idealnya Batam membutuhkan 700 blok rumah susun (350 twin block) untuk mengakomodir warga yang tinggal di rumah-rumah liar. Sementara saat ini di Batam baru memiliki sekitar 60 twin block Rusunawa (120 blok), termasuk yang dikelola BP Batam dan Jamsostek. Itupun empat twin block masih dalam proses pembangunan.

Dari 60 twin block itu, kata Gintoyono, hanya memiliki kapasitas sekitar 19.200 orang. Untuk itu Pemko Batam terus berupaya menambah pembangunan Rusun. Sayangnya rencana ini sering terkendala keterbatasan lahan.

Di tempat terpisah, Ketua Badan Pengusahaan (BP) Batam, Mustofa Wijaya, mengatakan sebenarnya pembangunan rusun di Batam hanya untuk mengakomodir para pekerja. Ini menjadi pilihan bagi pekerja. Bagi yang mau memiliki rumah bisa membeli ke pengembang. Sementara bagi yang tidak ingin atau tidak mampu membeli rumah ada dua pilihan, yakni tinggal di mess atau dormitori, atau menyewa Rusunawa.

Namun seiring tingginya angka pertumbuhan penduduk di Batam, Rusunawa juga mengakomodir keluarga kurang mampu yang tinggal di rumah liar. Itulah sebabnya kebutuhan Rusunawa di Batam amat tinggi.

”Saat ini yang tertampung baru sedikit. Tidak sampai 20 persen,” kata Mustofa.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar