Menurut Tato, di kebun seluas 3 hektar itu tanaman jagung bisa dipanen sebanyak tiga kali setahun atau menghasilkan 24 ton setiap tahunnya. Sedangkan masa tanamnya yakni 2,5-3 bulan.
"Khusus pada panen Desember ini, jagung manis yang dipanen menghasilkan 2 ton. Jagung-jagung ini sudah ada yang memesannya," ujarnya.
Tato menambahkan, penanaman jagung ini dikerjakan oleh para petani binaan BP Batam. Sedangkan peran Balai Agribisnis adalah menyediakan bibit dan mengajarkan teknik penanamannya.
"Sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan jagung, Batam mendatangkannya dari luar. Sekarang, tidak lagi. Justru warga Batam bisa langsung menikmati manisnya jagung yang ditanam di Batam," sebutnya.
Kebun Pembibitan Balai Agribisnis BP Batam, kata Tato, saat ini layaknya sebuah etalase tanaman hortikultura di wilayah Batam. Hal ini dikarenakan areal ini merupakan percontohan bagi beberapa tanaman sayuran dan buah-buahan.
"Sayuran seperti bayam dan kacang-kacangan ditanami. Dalam waktu dekat, Balai Agribisnis juga akan melakukan panen buah pisang dari 5.000 rumpun pohon berbagai jenis, seperti Rajabuluh, Barangan, Kepok, 40 hari dan Kavendis," katanya bangga.
Tato menyebut, Balai Agribisnis BP Batam ke depan juga akan mengembangkan tanaman buah pepaya. Pohon pepaya ini akan ditanam di semua rusun (rumah susun) yang dikelola BP Batam. Program ini, kata dia, telah mendapat dukungan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Hortikulutra Kementerian Pertanian RI. (hk/rl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar