Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 14 Desember 2010

Belum Lunas, Jenazah Tak Bisa Dibawa Pulang

Tuesday, 14 December 2010 | Feature, Metropolis.
( sumber Batam Pos,versi asli)

Jeritan Pasien RSOB yang Kurang Mampu

”Tak lama berselang supir helicak datang. Masuk membawa korban yang berkain sarung. Seluruh badannya melepuh. Akibat pangkalan bensin ecerannya meledak. Suster menyarankan bayar ongkos….pengobatan. Hai sungguh sayang korban tak bawa uang. Suster cantik ngotot lalu melotot dan berkata. Silakan bapak tunggu di muka. Hai modar aku…..hai modar aku… Jerit si pasien merasa kesakitan.”

AHMAD TAHER, Sekupang

Lirik lagu Iwan Fals berjudul Ambulan Zig-Zag di atas sangat mirip dengan kisah Muhammad Ali,23, korban kecekaan lalu lintas (laka-lantas) di Tanjungpinang yang meninggal di Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB), Minggu (12/12) pukul 17.00 WIB.

Tragis. Jenazah tak bisa dikeluarkan. Penyebabnya klasik, keluarga korban belum melunasi biaya perawatan selama satu minggu korban dirawat di sana. Yang membuat keluarga makin miris, melihat sikap salah seorang petugas RSOB.

”Gak lucu kan Mas, si mayat bawa utang dari sini (RSOB),” ketus petugas, saat keluarga memohon agar korban diizinkan pulang lebih dulu untuk disemayamkan di rumah duka.

Humas RSOB Wawan Setyawan saat dikonfirmasi tentang pelayanan RSOB mengatakan, kebijakan tersebut sudah menjadi aturan Direksi RSOB.

”Memang aturannya seperti itu, minimal pembayaran 60 persen dari total tagihan. Kekurangannya bisa disesuaikan tapi ada jaminan dari pihak keluarga. Soalnya kami sekarang selalu diaudit. Mohon jangan salah persepsi,” ujar Wawan.

Muhammad Ali adalah korban kecelakaan sepeda motor di jalan raya Kijang-Tanjungpinang, Selasa (7/12) dini hari. Lantaran luka korban cukup parah di bagian kepala, oleh tim medis RS Angkatan Laut Tanjungpinang, korban kemudian dirujuk ke RSOB untuk dioperasi.

”Pertama sampai dari Pinang, petugas sudah minta uang pangkal dulu sebesar Rp2,7 juta. Setelah dibayar baru petugas itu mau menyentuh-nya. Apa seperti ini negara kita melayani rakyatnya?” kata Aming, kakak korban.

Oleh manajemen RSOB, keluarga korban yang berasal dari kalangan kurang mampu itu, diminta melunasi biaya perawatan. Total biaya yang harus dilunasi sebesar Rp18 juta. Setelah keluarga korban bersusah payah mencari bantuan dari handai taulan, akhirnya jenazah korban dibebaskan, Senin (13/12) siang.

”Untung tadi ada bos adik saya yang melunasi Bang. Kalau tadi tak dilunasi, mungkin sampai kapanpun tak bisa dikeluarkan,” tukas Aming sembari meneteskan air mata. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar