Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 07 Mei 2013

Lahan Perumahan di Batam Makin Menipis

Selasa, 07 May 2013  (sumber : Haluan Kepri)
 
lahan untuk perumahan yang ada di Kota Batam semakin menipis membuat harga perumahan mengalami kenaikan setiap tahunnya.(6/5)Del/Haluan Kepri. Harga Properti Naik

BATAM (HK) - Lahan yang diperuntukkan bagi pembangunan perumahan di Batam makin menipis. Hal tersebut berimbas pada naiknya harga properti.

Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam Ilham Eka Hartawan menyampaikan, alokasi lahan yang diperuntukkan pembangunan perumahan di Kota Batam diperkirakan telah terealisasi seluruhnya.

"Sesuai dengan tata ruang nasional untuk alokasi lahan perumahan sepertinya telah terealisasi semuanya," kata Ilham.

Masih Ilham, semakin menipisnya lahan untuk pembangunan perumahan dirinya menghimbau kepada para pengembang perumahan untuk merubah konsep perumahan dari rumah deret menjadi rumah susun.

Terkait perumahan yang menempati lokasi hutan lindung Ilham menyatakan dirinya masih menunggu keputusan dari Kementerian Kehutanan.  "Kita masih menunggu keputusan status lahan tersebut dari kementrian. Apabila sudah ada baru bisa," ungkapnya.

"Tim padu serasi yang telah dibentuk beberapa waktu lalu telah menyelesaikan tugasnya. Dan hasilnya sudah ada di meja Mentri Kehutanan. Tinggal menunggu hasil saja," lanjutnya.

Ketua DPD REI Khusus Batam Djaja Roeslim mengatakan bahwa lahan untuk pembangunan perumahan di Batam saat ini semakin menipis, demikian pula dengan stok perumahan yang ada.

Menurutnya, saat ini harga jual properti di Kota Batam sudah mengalami kenaikan harga. Kenaikan tersebut terjadi bukan akibat dari rencana kenaikan BBM tetapi karena lahan semakin sempit.

"Sekarang harga perumahan sudah mengalami kenaik harga, hal tersebut karena stok perumahan yang ada sudah semakin sedikit dan lahan untuk dibangun perumahan juga sudah habis," terang Djaja.

Djaja menambahkan, lahan untuk pembangunan properti sudah semakin sempit, stok untuk perumahan menengah ke atas di daerah Batam Center semakin terbatas. "Untuk saat ini pembangunan perumahan menengah ke atas mengarah ke Bandara dan Batu Besar," terangnya.

Hal yang sama juga terjadi untuk perumahan menengah ke bawah yang banyak dibangun di Batuaji, lahannya juga semakin terbatas. "Perumahan Menengah ke bawah pembangunan di daerah Batuaji. Dan itupun pada saat ini kondisi lahan juga sudah terbatas," ungkapnya.

Dia juga menyampaikan, tren penjualan properti tahun ini akan baik. Hal tersebut dilihat dari permintaan perumahan dari masyarakat.

"Kita berharap permasalahan HPL yang ada di Batam cepat selesai. Sehingga kita bisa melakukan pembangunan perumahan kembali," katanya.

Menurut Djaja, harga jual properti baru di Batam diperkirakan akan naik sekitar 5 persen apabila Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi naik. "Tentunya akan berdampak pada naiknya biaya transportasi dan harga material. Harga jual properti akan menyesuaikan dengan kenaikan harga material di pasaran. Kalau BBM naik, pasti harga jual properti juga naik. Tapi tidak terlalu tinggi," katanya. (jua)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar