Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Jumat, 26 September 2014

Warga Batubesar Tolak Ukur Lahan

Jumat, 26 September 2014 (Sumber : Haluan Kepri)

BATAM (HK) - Ratusan warga Batubesar, Kecamatan Nongsa menolak kedatangan tim Badan Pengusahaan (BP) Batam yang akan mengukur luas lahan di atas wilayah Kampung Tua, Kamis (25/9) pagi. 


"BP Batam telah melanggar kesepakatan. Karena BP Batam melakukan penyerobot lahan di atas lahan Kampung Tua. Kami menolak tim pengukuran lahan dari BP Batam yang akan menyerobot lahan Kampung Tua di Batam," kata Amiluddin, Ketua RW O4 Kampung Jabi dihadapan ratusan warga yang terdiri dari ketua RT dan RW se Kelurahan Batubesar.

Penolakan terhadap pengukuran ini, kata Ketua Pemuda Kelurahan Batubesar tersebut, karena tim yang turun bukan merupakan tim terpadu. Artinya, pengukuran ini dilakukan karena ada permintaan dari PT Turangga Wirandika (TW) yang mengaku memiliki lahan seluas 5.013,34 meter persegi yang wilayahnya ada di Kampung Tua. Jadi, tambahnya, kuat dugaan pengukuran ini merupakan suatu bentuk persekongkolan antara oknum dengan perusahaan.

"Tidak ada dasarnya BP Batam mau merampas lahan Kampung Tua. Kenapa lahan Kampung Tua diberikan kepada perusahaan. Kami harap dengan kejadian ini, kepolisian maupun kejaksaan bersedia menyelidiki kasus lahan seluruh Kampung Tua di Batam," kata Ami yang juga selaku Ketua Persatuan Masyarakat Selayar (Permas) Batam ini.

Ironisnya, katanya lebih jauh, PT TW mengajukan surat permohonan untuk melakukan penertiban bangunan liar dengan nomor UND/135/A3.4/9/2014 melalui Direktur Pengamanan BP Batam, Cecep Rusmana. Untuk menyikapi hal ini, Cecep hanya mengundang beberapa orang untuk membahas surat dari PT TW tersebut.

"Yang liar itu siapa? Bangunan punya warga atau perusahaan itu. Ini tanah nenek moyang kami, harus dicamkan itu. Jangan seenaknya mengaku-ngaku lahan Kampung Tua ini milik mereka (PT Turangga Wirandika-BP Batam,red). Bahkan sebelum BP Batam ada lahan ini sudah milik masyarakat kampung tua. Jangan hanya karena mengelola lahan di Batam BP Batam bisa seenaknya memberikan lahan nenek moyang kami kepada perusahaan hanya kepentingan pribadi," tutup dia.(par)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar