sumber : batam.tribunnews.com
Sabtu, 30 Agustus 2014 16:36 WIB
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Batam bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri menggelar bimbingan teknis (Bimtek) tentang Surat Keterangan Asal Elektronik (e-SKA) di Gedung IT Centre BP Batam, Kamis (28/8) lalu.
Sebanyak 70 orang perwakilan dari beberapa perusahaan di Batam pun mengikuti Bimtek tersebut.
Dibuka oleh Kasubdit Monitoring dan Pelaporan Perdagangan & Industri Direktorat Lalu Lintas Barang, Harlas Buana mewakili Direktur Lalu Lintas Barang, kegiatan tersebut terselenggara karena penerapan e-SKA merupakan salah satu komitmen Indonesia dalam ASEAN Economic Community 2015.
"Itu sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 11 Tahun 2011 yang mendukung pelaksanaan ASEAN Single Window (ASW) dan Kesepakatan Bersama Indonesia-Korea mengenai kerja sama verifikasi dan pertukaran data SKA," ujar Harlas Buana menjelaskan dalam rilis yang diterima Tribun, Sabtu (30/8).
Kegiatan tersebutpun turut menghadirkan beberapa narasumber, seperti staf khusus BP Batam, Lilik Ponco Priyo Atmojo, Kasubdit Prosedur dan Dokumen Direktorat Fasilitasi Ekspor & Impor, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Elisa Rosma lalu Kepala Seksi Prosedur Ekspor & Impor Direktorat Fasilitasi Ekspor dan Impor, Hesty Syntia P.K
Harlas Buana mengatakan, kegiatan penerbitan Sertifikat Keterangan Asal (SKA) sebelumnya dilakukan dengan cara manual dan dengan menggunakan sistem otomasi. Namun sejak tanggal 2 Januari 2012, SKA telah beralih menjadi Surat Keterangan Asal Elektronik (e-SKA), hal itu pun telah dilakukan di Batam khususnya IPSKA BP Batam.
"Sampai sekarang, BP Batam sudah menerbitkan SKA rata-rata mencapai 1.000 SKA setiap bulannya, dengan jumlah eksportir terdaftar sebanyak 137 perusahaan," ujar Harlas.
Harlas menambahkan, pada awal tahun 2014 Australia menjadi negara tujuan utama ekspor Batam periode Januari-Juni 2014 terbesar dengan nilai US$ 541.60 juta, diikuti oleh Singapura di urutan kedua dengan nilai US$ 153.09 juta. Di tempat ketiga sampai dengan empat terbesar ke negara Amerika Serikat, Perancis dan Spanyol dengan nilai masing-masing sebesar US$ 135.13 juta, US$ 100.56 juta dan US$ 70.25 juta.
BP Batam berharap melalui bimtek ini, ke depan akan lebih banyak perusahaan perusahaan di Batam yang menggunakan fasilitas ini, sehingga kerja sama yang saling menguntungkan dapat terus berlanjut dan memberi nilai tambah bagi Indonesia dan Batam khususnya. Serta bagi negara mitra pemberi preferensi.
Editor: Sri Murni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar