sumber :batamtoday.com
Selasa, 09-09-2014 | 10:07 WIB | Penulis: Roni Ginting | ||||
|
BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam mengaku sampai setakat ini belum mendapat laporan tentang adanya sepuluh perusahaan, termasuk perusahaan galangan kapal di Batam yang tutup sepanjang 2014.
"Sejauh ini belum dapat laporan dari unit investasi terkait masalah perusahaan yang tutup," kata Ilham Eka Hartawan, Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Selasa (9/9/2014).
Terkait jumlah perusahaan yang tutup atau hengkang dari Batam sepanjang tahun 2014 akibat tak mampu membayar gaji maupun karena tak ada order, ia juga mengatakan masih belum mendapat laporan. "Nanti akan kita cek dulu ke bagian tersebut," ujar Ilham kepada BATAMTODAY.COM.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam mencatat, sekitar 3.000 pekerja telah menganggur akibat tutupnya 10 perusahaan galangan kapal di Batam. Menurut Kepala Disnaker Kota Batam, Zarefriadi, kenaikan upah minimum kota (UMK) Batam yang sulit diprediksi manajemen menjadi salah satu alasan 10 perusahan itu hengkang di tahun ini.
"Sampai saat ini ada 10 perusahaan yang tutup. Mereka sudah melayangkan surat pemberitahuan tidak akan melakukan aktivitas atau tidak beroperasi lagi," ujar Zarefiadi, Senin (8/9/2014).
Dia mengatakan, salah satu perusahaan asing yang hengkang dari Kota Batam karena alasan upah yaitu PT Nidec Seimitsu Batam, perusahaan asal Jepang yang memproduksi motor elektrik ke Saigon Hitech Industrial Park, Vietnam.
"Mereka tutup dengan alasan pengeluaran semakin besar (UMK) dan tidak sebanding dengan pemasukan. Ada pula karena perusahaan sudah tutup akibat sepi order," ujarnya. (*)
Editor: Roelan
"Sejauh ini belum dapat laporan dari unit investasi terkait masalah perusahaan yang tutup," kata Ilham Eka Hartawan, Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Selasa (9/9/2014).
Terkait jumlah perusahaan yang tutup atau hengkang dari Batam sepanjang tahun 2014 akibat tak mampu membayar gaji maupun karena tak ada order, ia juga mengatakan masih belum mendapat laporan. "Nanti akan kita cek dulu ke bagian tersebut," ujar Ilham kepada BATAMTODAY.COM.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam mencatat, sekitar 3.000 pekerja telah menganggur akibat tutupnya 10 perusahaan galangan kapal di Batam. Menurut Kepala Disnaker Kota Batam, Zarefriadi, kenaikan upah minimum kota (UMK) Batam yang sulit diprediksi manajemen menjadi salah satu alasan 10 perusahan itu hengkang di tahun ini.
"Sampai saat ini ada 10 perusahaan yang tutup. Mereka sudah melayangkan surat pemberitahuan tidak akan melakukan aktivitas atau tidak beroperasi lagi," ujar Zarefiadi, Senin (8/9/2014).
Dia mengatakan, salah satu perusahaan asing yang hengkang dari Kota Batam karena alasan upah yaitu PT Nidec Seimitsu Batam, perusahaan asal Jepang yang memproduksi motor elektrik ke Saigon Hitech Industrial Park, Vietnam.
"Mereka tutup dengan alasan pengeluaran semakin besar (UMK) dan tidak sebanding dengan pemasukan. Ada pula karena perusahaan sudah tutup akibat sepi order," ujarnya. (*)
Editor: Roelan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar