Sbtu, 13-09-2014 | 16:56 WIB | Penulis: Roni Ginting sumber : batamtoday.com | ||||
|
BATAMTODAY.COM, Jakarta - Badan Pengusahaan (BP) Batam menggelar diskusi dengan beberapa kementrian teknis di Hotel Lumire, Jakarta, Kamis (11/9/2014), dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mencarikan solusi tentang kesiapan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam dalam menghadapi Era ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Wakil Kepala BP Batam, Jon Arizal, yang membuka forum diskusi tersebut menjelaskan tentang kesiapan Batam dalam menghadapi tantangan ASEAN Economic Community (AEC) 2015. BP Batam telah menjalankan pembangunan Batam dengan road map Batam.
"Dengan road map ini diharapkan berbagai kendala maupun hambatan dalam memasuki era ASEAN Economic Community (AEC) 2015 dapat diminimalisir, yaitu dengan pengembangan infrastruktur, peningkatan SDM, industri, jasa, promosi, serta pengembangan konektivitas dengan pulau sekitar," kata Jon.
Sedangkan di bidang pelayanan adalah penyediaan pengelolaan data centre dan pengembangan sistem perizinan BSW. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, BP Batam telah membangun sebuah pusat teknologi informasi untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat, serta meningkatkan daya tarik Batam sebagai tujuan investasi melalui penyediaan berbagai sarana dan prasarana infrastruktur jaringan informasi dan teknologi.
"Pelayanan yang disediakan di pusat TI ini meliputi data centre, IT training, dan IT solution. Ketersediaan fasilitas dan jaringan yang dimiliki data centre ini memberikan kemungkinan pengguna komunikasi data secara remote yang dapat diakses dari seluruh dunia, sehingga konsep just-in-time delivery yang diharapkan oleh perusahaan dapat tercapai dengan baik," terang Jon.
Sementara, Kasubdit Direktorat Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri, Lingga, mengungkapkan bahwa ASEAN Economic Community (AEC) 2015 akan meliputi beberapa pilar penting dalam pengembangan pertumbuhan ekonomi di wilayah ASEAN.
"Pilar penting tersebut antara lain pengembangan sebagai pasar dan basis produksi, pengembangan wilayah ekonomi yang kompetitif, pembangunan wilayah ekonomi yang merata, dan kawasan ASEAN yang terintegrasi dengan ekonomi global," kata Lingga.
Pejabat kementerian yang hadir itu antara lain Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri, Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Perdagangan, Direktur Teknis Kepabeanan Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Kepala Pusat Administrasi Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Tenaga Kerja.
Hadir juga Direktur Kerja Sama Regional BKPM, Direktur Kerja Sama Industri Internasional Wilayah II dan Regional Kementerian Perindustrian, dan Staf Ahli Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Kementerian Kesehatan. Sedangkan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional Kemenko Perekonomian yang sedianya turut hadir tidak dapat menghadiri karena saat bersamaan sedang mengikuti rakor di Provinsi NAD.
Dari jajaran BP Batam diikuti oleh Kepala Kantor Bandara Hang Nadim, Direktur Lalu Lintas Barang, Direktur RSOB, Kepala Kantor Perwakilan, Kabag Pemasaran, perwakilan Kanpel Batam dan sejumlah pejabat dari unit teknis dan pelayanan lainnya. (*)
Editor: Roelan
Wakil Kepala BP Batam, Jon Arizal, yang membuka forum diskusi tersebut menjelaskan tentang kesiapan Batam dalam menghadapi tantangan ASEAN Economic Community (AEC) 2015. BP Batam telah menjalankan pembangunan Batam dengan road map Batam.
"Dengan road map ini diharapkan berbagai kendala maupun hambatan dalam memasuki era ASEAN Economic Community (AEC) 2015 dapat diminimalisir, yaitu dengan pengembangan infrastruktur, peningkatan SDM, industri, jasa, promosi, serta pengembangan konektivitas dengan pulau sekitar," kata Jon.
Sedangkan di bidang pelayanan adalah penyediaan pengelolaan data centre dan pengembangan sistem perizinan BSW. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, BP Batam telah membangun sebuah pusat teknologi informasi untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat, serta meningkatkan daya tarik Batam sebagai tujuan investasi melalui penyediaan berbagai sarana dan prasarana infrastruktur jaringan informasi dan teknologi.
"Pelayanan yang disediakan di pusat TI ini meliputi data centre, IT training, dan IT solution. Ketersediaan fasilitas dan jaringan yang dimiliki data centre ini memberikan kemungkinan pengguna komunikasi data secara remote yang dapat diakses dari seluruh dunia, sehingga konsep just-in-time delivery yang diharapkan oleh perusahaan dapat tercapai dengan baik," terang Jon.
Sementara, Kasubdit Direktorat Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri, Lingga, mengungkapkan bahwa ASEAN Economic Community (AEC) 2015 akan meliputi beberapa pilar penting dalam pengembangan pertumbuhan ekonomi di wilayah ASEAN.
"Pilar penting tersebut antara lain pengembangan sebagai pasar dan basis produksi, pengembangan wilayah ekonomi yang kompetitif, pembangunan wilayah ekonomi yang merata, dan kawasan ASEAN yang terintegrasi dengan ekonomi global," kata Lingga.
Pejabat kementerian yang hadir itu antara lain Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri, Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Perdagangan, Direktur Teknis Kepabeanan Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Kepala Pusat Administrasi Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Tenaga Kerja.
Hadir juga Direktur Kerja Sama Regional BKPM, Direktur Kerja Sama Industri Internasional Wilayah II dan Regional Kementerian Perindustrian, dan Staf Ahli Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Kementerian Kesehatan. Sedangkan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional Kemenko Perekonomian yang sedianya turut hadir tidak dapat menghadiri karena saat bersamaan sedang mengikuti rakor di Provinsi NAD.
Dari jajaran BP Batam diikuti oleh Kepala Kantor Bandara Hang Nadim, Direktur Lalu Lintas Barang, Direktur RSOB, Kepala Kantor Perwakilan, Kabag Pemasaran, perwakilan Kanpel Batam dan sejumlah pejabat dari unit teknis dan pelayanan lainnya. (*)
Editor: Roelan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar