Jumat, 19 September 2014 (Sumber : Haluan Kepri)
NONGSA(HK) - Tiga pesawat terbang, masing-masing Lion Air Boing 737 - 900 Fligh JT 388, Garuda 198D PKGMV dan Citilink CTV 936 PPKLJ mendarat darurat di Bandara Hang Nadim, Batam, Kamis (18/9) pukul 06.00 WIB. Ketiga pesawat tersebut bertolak dari Bandara Internasional Sukarno-Hatta, Jakarta tujuan Bandara Sutan Syarif Kasim 2, Pekanbaru.
Dialihkannya pendaratan ketiga pesawat tersebut karena terhalang kabut asal yang cukup tebal. Diduga kabut asal tersebut kiriman dari Provinsi Jambi. Saking tebalnya, maka jarak pandang mencapai 800 meter.
" Satu penerbangan dari Jakarta tujuan pekanbaru terpaksa dialihkan ke Batam karna faktor asap," kata Regional Manager Sumatera Maskapai Lion Air Mahrido yang dihubungi melalui telephonen, Kamis (18/9).
Dia mengatakan, pesawat terbang dari Jakarta pada pukul 06.00 WIB. Seharusnya pesawat tiba di Pekanbaru pada pukul 7.30 WIB. Karena jarak pandang terbatas, maka pendaratan pesawat terpaksa dialihkan ke Batam.
" Di Batam pesawat mendarat pukul 8.00 WIB. Ketika itu jarak pandang di Pekanbaru hanya berkisar 800 meter sehingga pilot memutuskan untuk mendarat di Batam," kata dia.
Selain Pesawat milik Lion Air mendarat darurat di Batam, dikabarkan maskapai milik Garuda dan Citilink juga mendarat darurat ke Batam karena kabut asap.
Diantaranya, Citilink CTV 936 PPKLJ mendarat di Batam jam 8.24 WIB. Garuda 198D PKGMV mendarat di Batam pukul 8.54 WIB.
"Alasan mendarat di Batam dikarenakan jarak pandang di Pekanbaru 700 meter, dengan kodisi awan dan angin sedikit melakukan pergerakan," katanya.
Menurut personal BMKG Pekanbaru Indah Irwansyah, menginfokan kondisi jarak pandang di bawah rata-rata akan berlangsung lama. Dia menambahkan saat ini pesawat Garuda dan Citilink sudah diterbangkan ke Pekanbaru. Sementara 1 pesawat Lion Air dengan 180 penumpang masih menunggu untuk terbang ke Pekanbaru. (cw81)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar