Rabu, 18 Maret 2015 (Sumber: Haluan Kepri)
BATAM CENTRE (HK) - Badan Pengusahaan(BP) Batam akan melakukan tender ulang pengembangan Apron Bandara Internasional Hang Nadim, Batam. Untuk sumber dana seluruhnya berasal dari pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp110 miliar.
" Penawaran ulang konstruksi apron seluas 150x240 meter di sisi kiri terminal Hang Nadim dikarenakan Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP) belum menerima masuknya dokumen lelang hingga batas akhir pengajuan," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Selasa (17/2).
Selain itu, kata dia, terdapat spesifikasi lelang yang perlu revisi karena dokumen terakhir belum sesuai dengan kebutuhan saat ini. " Meski ditender ulang, namun dipastikan akan selesai pada akhir tahun ini. Karena kebutuhan perluasan apron sudah sangat mendesak," kata dia.
Kapasitas apron Bandara Hang Nadim Batam saat ini mampu menampung 18 unit pesawat berbadan lebar seperti Boeing 767 atau sejenisnya. Hang Nadim juga memiliki landas pacu hingga 4.025 meter.
Meski apron yang ada saat ini sudah sangat luas dan mampu menampung sekitar 18 pesawat berbadan lebar namun pada jam-jam sibuk sudah sangat sesak baik oleh pesawat komersil, kargo, pesawat latih, dan pesawat carter.
Dengan perluasan tersebut, nantinya akan mampu meningkatkan kapasita apron sehingga bisa menampung 22 unit pesawat berbadan besar dalam satu waktu.
Proyek konstruksi tersebut sebelumnya sudah melalui pra-kualifikasi lelang pada Agustus 2014 lalu kemudian ditarget memasuki masa konstruksi pada Oktober tahun yang sama.
BP Batam melalui anggaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun berjalan mengucurkan dana konstruksi sebesar Rp50 miliar pada 2014 dan Rp60 miliar pada 2015.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Badan Pengusaha (BP) Batam Imam Bachroni menegaskan untuk proyek yang pertama digesa di Hang Nadim adalah proyek pembangunan apron yang dimulai April setelah dokumen lelang rampung dan masuk tahap kontruksi pada Juni.
Sementara penambahan kapasitas penumpang dari lima juta menjadi delapan juta per tahun juga akan diupayakan pada 2015 mengingat jumlah pengguna transportasi udara terus tumbuh.
"Perluasan sudah sangat mendesak. Jadi akan kami segerakan sehingga tetap mampu menampung pesawat dan penumpang sesuai kebutuhan," kata Imam.(par)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar