Oleh: Larno
Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Batam menyatakan Waduk Tembesi yang dibangun sejak 2008 akan bisa menyuplai air bersih kepada masyarakat pada 2017 jika volume air sudah mencapai 56 juta meter kubik.
"Jika curah hujan tinggi, pada 2017 sudah bisa difungsikan. Sekarang masih tahap desalinasi (penghilangan kadar garam agar air layak dikonsumsi)," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Jumat.
"Jika curah hujan tinggi, pada 2017 sudah bisa difungsikan. Sekarang masih tahap desalinasi (penghilangan kadar garam agar air layak dikonsumsi)," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Jumat.
Proses menghilangkan kadar garam diperlukan agar air yang diproduksi layak konsumsi mengingat Instalasi Pengolahan Air (IPA) Waduk Tembesi dibuat dengan membendung laut serta menampung air hujan.
Waduk Tembesi dirancang mampu menampung volume air hingga mencapai sekitar 56 juta meter kubik dan memproduksi 600 liter per detik yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan penduduk Batam yang terus meningkat.
"Proses desalinasi itu sangat krusial agar air bisa dikonsumsi setelah kadar garam dari sumber air 100 persen dipisahkan. Dengan selesainya fase itu, maka pasokan air bersih untuk masyarakat di Batam dipastikan bertambah," kata dia.
Infrastruktur air bersih dianggap penting untuk mengakomodir kebutuhan investasi bagi FTZ Batam mengingat tidak ada sumber air baku di Pulau Batam yang menjadi kawasan industri.
"Untuk menarik investasi kami terus membangun infrastruktur termasuk sarana air bersih selain infrastruktur lain seperti pengembangan jalan, bandara dan pelabuhan," kata Djoko.
Proyek yang dibiayai dengan dana APBN dalam dua tahap tersebut akan tersambung dengan pipa Tembesi-Batuaji ke tangki penyimpanan air atau reservoir di Bukit Batuaji yang berkapasitas 2x10.000 meter kubik.
Proyek tersebut merupakan proyek kedua setelah pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Duriangkang IV dengan kapasitas 700 liter per detik selesai pada 2011 lalu.
Jika waduk tersebut beroperasi, akan menambah jumlah kemampuan suplai air dari seluruh instalasi pengolahan air di Batam menjadi 3.435 liter per detik bersumber dari enam waduk yang dibangun.
Sebelumnya BP Batam sudah membangun Dam Sei Harapan, Dam Sei Ladi, Dam Nongsa, Dam Mukakuning dan Dam Duriangkang yang digunakan untuk mencukupi keperluan sekitar 1,3 juta penduduk dan industri. (Antara)
Editor: Rusdianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar