|
BATAM, BP Batam - Tahun 2016 mendatang, Badan Pengusahaan (BP) Batam akan mendongrak pendapatan dari sektor transhipment di Selat Malaka, yang kini hanya dilakukan Malaysia dan Singapura.
Anggota 2/Deputi Bidang Perencanaan dan Pengembangan BP Batam, I Wayan Subawa, menjelaskan, saat ini Indonesia belum memanfaatkan transshipment. Padahal potensi investasi dan pendapatan sangat besar.
"Dari sektor tersebut diperkirakan ada sekitar 55 juta Teus kontainer yang melakukan aktivias bongkar muat," kata Wayan saat menghadiri Musrenbang Kota Batam 2015, dalam rangka penyusunan rencana kerja Pemda Kota Batam pada 2016, Rabu (18/3/2015) di lantai 4 Kantor Wali Kota Batam.
Menurutnya, tahun depan pihaknya menargetkan mendatangkan penanam modal asing hingga $699 juta US dolar. Jumlah tersebut akan menyerap tenaga kerja 4500 orang.
Ia melanjutkan, strategi yang dilakukan pihaknya untuk memperbaiki iklim investasi diantaranya melakukan pembebasan lahan Tanjungsauh yang akan dijadikan pelabuhan transhipment dan pembebasan lahan di Rempang dan Galang (Relang).
"Sementara untuk sistem promosi dan integrasi pihaknya menargetkan di beberapa negara. Diantaranya Korea, Jepang, Cina, Amerika dan Singapura," tutur Wayan.
Pada kesempatan itu ia juga memaparkan target investasi yang akan diperoleh selama empat tahun ke depan yaitu $4,785 miliar dolar Amerika atau 10 persen dari target nasional Rp 70 triliun.
"Dengan investasi tersebut menurutnya akan dapat merekrut tenaga kerja lebih dari 32 ribu orang. Juga meningkatkan pendapatan penduduk sebesar Rp 1,245 miliar," jelasnya.
Ke depan pihaknya fokus kepada investasi di bidang informasi dan tehnologi, green industri, logistik, transhipment, galangan kapal perminyakan, perdagangan, pariwisata dan transitment.
Editor: Dodo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar