Rabu, 11 Maret 2015 (Sumber: Batam Pos)
batampos.co.id - Ketua Real Estate Indonesia (REI) Batam, Djaja Roeslim menyambut gembira terbitnya SK 76/MenLHK-II/2015 untuk merevisi SK 867/Menhut-II/2014.
Dengan begitu, maka kepastian hukum terhadap status lahan yang dibangun para pengembang yang tergabung dalam REI kini benderang.
“Kalau isinya sesuai rekomendasi Tim Paduserasi, itu berarti sudah ter-cover (terpenuhi) dan kami sangat menyambut baik,” ujar Djaja Roeslim melalui sambungan telepon, kemarin.
Dalam rekomendasi Timdu yang dia ketahui, tak hanya lahan yang sudah dibangun dan jadi pemukiman yang diputihkan, tapi juga lahan yang dialokasikan oleh BP Batam namun belum dibangun oleh pengembang dan investor.
“Kalau belum, ini jadi PR (pekerjaan rumah) BP Batam untuk memperjuangkan selaku pihak yang mengalokasikan lahan,” katanya.
Menurut dia, selama ini para pengembang sangat menunggu kepastian hukum atas status lahan yang mereka bangun. Terlebih, pihak bank tak memuluskan agunan lahan jika statusnya masih belum putih.
“Tentu ini juga kabar baik bagi masyarakat karena mereka sudah lama menanti kepastian hukum atas lahan yang mereka tempati,” bebernya. (hgt/bpos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar