Sumber : Antara News
Oleh Larno
Batam, 7/8 (Antara) - Maskapai Lion Air berencana menempatkan sebuah pesawat Boeing 747-200 di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, pada September 2014 untuk melayani penerbangan umroh.
"Pihak Lion Air sudah menginformasikan mengenai rencana tersebut. September ini ada pesawat untuk keperluan umroh ditempatkan di Batam," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim, Suwarso di Batam, Kamis.
Meski demikian, namun Suwarso menyatakan belum mendapat informasi kepastian kapan pesawat akan diterbangkan untuk melayani ibadah umat Islam ke Tanah Suci.
"Yang jelas akan disiapkan di Batam. Mengenai jadwal penerbanganya masih menunggu konfirmasi dari maskapai," kata dia.
Ia mengatakan, penempatan pesawat tersebut bersamaan dengan dibukanya dua rute penerbangan internasional Lion Air dari Batam tujuan Hongkong dan Thailand.
"Mereka sangat serius dan pada September ini akan dilakukan penerbangan perdana dua rute tersebut dari Batam," kata Suwarso.
Kawasan Asia Timur dan Indo-China, kata dia, menjadi salah satu ekspansi penerbangan Lion Air dan grupnya dari Bandara internasional Hang Nadim yang sudah menjadi hub sejak akhir 2013.
Sebelumnya Malindo Air (anak perusahaan Lion Air di Malaysia) sudah membuka penerbangan internasional Batam-Subang Malaysia tiga kali sepekan dengan pesawat ATR 72-600 berkapasitas 72 penumpang.
Untuk mengantisipasi perkembangan penerbangan dari Batam baik domestik maupun internasional, kata dia, Badan Pengusahaan Batam akan memperluas apron sepanjang 200 meter di sisi kiri berdekatan dengan terminal kargo agar mampu menampung lebih banyak pesawat.
Landasan pacu bandara, kata dia, panjangnya 4,025 kilometer sehingga mampu didarati semua jenis pesawat berbadan besar sejenis Airbus A380.
Kepala BP Batam Mustofa Widjaja baru-baru ini mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui peraturan pemerintah (PP) mengukuhkan Badan Pengusahaan (BP) Batam selaku pengelola Bandara Internasional Hang Nadim.
"Presiden sudah menandatangani PP yang intinya pengelolaan Bandara Internasional Hang Nadim dilakukan oleh BP Batam, bukan oleh PT Angkasa Pura," kata dia.
Menurut Mustofa, penerbitan PP tersebut bermakna perubahan besar bagi BP Batam karena menegaskan landasan hukum yang selama ini masih mengandalkan keppres sebagai dasar kerja sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar