Sumber : ANTARA
Batam, 12/8 (Antara) - Badan Pengusahaan (BP) Batam mencatat jumlah investasi asing baru pada kawasan tersebut periode Januari-Juni 2014 mencapai 641.040.175 dolar Amerika Serikat (AS).
"Jumlah investasi dari 72 perusahaan baru mencapai 270,530 juta dolar AS. Sementara perluasan dari perusahaan asing yang sudah ada di Batam mencapai 370,510 juta dolar AS," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Selasa.
Untuk Periode Januari-Maret 2014 terdapat sebanyak 35 (tiga puluh lima) PMA baru dengan total nilai investasinya sebesar 155,531 juta dolar AS.
Selanjutnya untuk April 2014 terdapat 15 penanam modal asing dngan nilai investasi sebesar 88,500 juta dolar AS. Selain itu juga terdapat perluasan bidang usaha dari perusahaan yang sudah beroperasi dengan nilai 49,500 juta dolar AS.
Kemudian pada Mei ada 11 perusahaan asing baru dengan nilai investasi sebesar 11,850 juta dolar AS dan perluasan sebesar 10,831 juta dolar AS.
Pada Juni 2014 terdapat 11 perusahaan asing baru dengan nilai investasi sebesar 14,650 juta dolar AS dan perluasan sebesar 122,746 juta dolar AS.
"Jumlah perusahaan dan nilai investasi yang masuk jika dibanding periode sama 2013 juga mengalami peningkatan signifikan," kata Djoko.
Djoko mengatakan, investasi baru pada Januari-Juni 2014 mencapai 77,280 juta dolar AS dari 51 perusahaan asing baru.
"Peningkatan investasi tersebut mencapai 350 persen. Angka tersebut menunjukkan kawasan bebas Batam tetap menarik bagi investasi asing," kata dia.
BP Batam pada awal 2014 menargetkan investasi baru sepanjang tahun akan mencapai 350 juta dolar AS, sementara untuk nilai komitmen investasi baru perusahaan asing diharapkan mencapai 500 juta dolar AS.
"Kami meyakini target tersebut akan tercapai, meningat investasi baru semester pertama saja sudah mencapai diatas 270 juta dolar AS," kata Djoko.
Ia mengatakan, suasana keamanan yang kondusif di Batam menjadi kunci utama agar investasi terus masuk.
"Keamanan menjadi pertimbangan utama investor menanamkan modalnya di Batam. Kalau Batam tidak aman, bisa jadi yang awalnya ingin investasi di Batam beralih ke daerah lain," kata Djoko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar