Sumber : http://batampos.co.id
BATAMKOTA (BP) – Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho mengaku belum mengetahui jadwal Rapat Koordinasi (Rakor) antara Pemerintah Kota (Pemko) dengan BP Batam, yang semula dijadwalkan usai Hari Raya Idul Fitri.
Menurutnya, kalaupun rapat yang digagas Pemko Batam tersebut terwujud, BP Batam mengarapkan solusi yang saling menguntungkan dikedua lembaga pemerintahan tersebut. ”Hingga kini belum ada jadwalnya. Kalau terlaksana kami mengarapkan solusi yang saling menguntungkan,” ujar Dwi Djoko Wiwoho kepada Batam Pos, Jumat (1/8).
Selama ini, Pemko Batam mengaku kesulitan mendapatkan dokumen fasilitas umum dan fasilitas sosial (fasum dan fasos) dari BP Batam. Akibatnya Pemko kesulitan mengembangkan pembangunan infrastruktur fasum dan fasos. ”Contohnya jalan di kawasan Jodoh-Nagoya, hingga saat ini kami belum mendapatkan dokumen berupa PL,” ujar Wakil Wali Kota Batam, Rudi.
Padahal, kata Rudi, dijanjikan hanya beberapa minggu saja oleh pejabat BP Batam. Akibatnya, Pemko tak mengetahui batasan lahan warga, lahan negara, atau lahan yang dialokasikan untuk kepentingan lain. ”Itu baru satu lokasi saja, padahal kami butuhkan data seluruh wilayah di Batam,” ungkapnya lagi.
Contoh lainnya, lanjutnya, Pasar Induk Jodoh, Tempat Pembuangan Akhir (TPA), serta lainnya. ”Dari sekian banyak fasum dan fasos baru Masjid Raya saja yang bisa, itupun pinjam pakai selama dua tahun,” ungkap Rudi.
Permasalahan itu, kata Rudi, akan dikoordinasikan dengan pihak BP Batam setelah bulan Ramadan.
Sebelumnya, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan menyebutkan Pemko akan menggelar rakor setelah Hari Raya Idul Fitri. Dalam rakor tersebut, Pemko akan membedah permasalahan Pemko dengan BP Batam yang menjadi batu sandungan pelayanan terhadap masyarakat.
Karena itu, sebelum melakukan koordinasi dengan BP Batam, Dahlan akan meminta masukan dari stafnya di berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang sering berhubungan dengan BP Batam.
”Ada pra koordinasi dulu, dinas KP2K masalahnya apa, Karantina masalahnya apa, Bapedalda masalahnya yang selama ini dihadapi apa,” ujar Dahlan usai pelantikan eselon II dan III, beberapa waktu lalu.
Setiap permasalahan yang muncul kemudian dihimpun dan dibicarakan dalam rakor dengan BP Batam. Permasalahan itu dibahas untuk dispekati menjadi kesepakatan bersama. Ketika ditanya tentang perkembangan rencana tersebut belum lama ini, Dahlan enggan memberikan komentar. ”Kan masih suasana Lebaran, gak usah dulu membicarakan rakor,” ungkap Dahlan. (hgt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar