Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 07 Agustus 2014

Ketua MUI Kepri KH Azhari Abbas Wafat

Sumber : Haluan Kepri

 Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kepri, Kyai Haji (KH) Tengku Azhari Abbas meninggal dunia, Rabu (6/8) sekitar pukul 01.45 WIB dini hari di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam.














BATAM (HK) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kepri, Kyai Haji (KH) Tengku Azhari Abbas meninggal dunia, Rabu (6/8) sekitar pukul 01.45 WIB dini hari di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam.

Almarhum wafat pada usia 61 tahun dan meninggalkan keluarga yang sangat dicintai, yakni istri, tiga putra, seorang putri serta tiga cucu.


Jenazah disemayamkan di Rumah Duka Komplek Villa Alam Lestari, Sei-Harapan, Sekupang Batam dan dimakamkan selepas salat zuhur di Pemakaman Umum Sei-Temiang, Sagulung, Batam. Azhari Abbas yang juga pernah menjabat Ketua MUI Batam tersebut sebelumnya dikabarkan sakit komplikasi dan pada Ramadhan lalu, sempat dibawa ke Rumah Sakit di Malaysia.

Sebelum dimakamkan, jenazah dishalatkan di Masjid Agung Kota Batam kawasan Batam Centre. Ribuan pelayat nampak hadir di rumah duka pria kelahiran Aceh Selatan yang mejadi salah satu pendakwah Islam pertama di Batam tersebut. Pun saat menuju pemakaman, ratusan orang terlihat mengiringi iring-iringan jenazah.

Tampak di antaranya Walikota Batam, Ahmad Dahlan, Mantan Gubernur Kepri dan Ketua Otorita Batam, Ismeth Abdulah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam Zulkifli Aka, Kepala Badan Pengusahaan Batam Mustafa Widjaja, Kepala Dinas Kesehatan, Candra serta Kepala Dinas Sosial Kota Batam.

"Tepat di hari ke-11 Ramadhan  selepas pulang umroh, kondisi fisik yang kurang sehat ditambah padatnya kegiatan ceramah Ramadhan di masjid mengakibatkan almarhum sakit dan dilarikan ke RSBP (Rumah Sakit Badan Pengusahaan) Batam di Sekupang," kata Kepala Kementerian Agama Kota Batam, Zulkifli Aka, selaku perwakilan keluarga kepada wartawan ditemui di Masjid Raya Batam.

Ia menjelaskan, disebabkan kondisi RSBP penuh, lalu dirujuk ke Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam, dengan kondisi yang terus menurun, anak ke empat dari sebelas bersaudara itu pun dilarikan ke Rumah Sakit Johor, Malaysia atas kebijakan Pemko Batam dan BP Batam.

"Almarhum berada di Rumah Sakit Johor sekitar 15 hari, kemudian Dokter Syaraf dan Jantung disana mengatakan kondisinya telah mengalami banyak perbaikan pada saat itu, namun dokter belum bisa memprediksikan kapan almarhum akan sadar total," ucapnya.

Karena kondisi yang telah stabil, maka dokter memperbolehkan suami dari Hj Marni Kamanan itu untuk kembali ke Batam dan kemudian menjalani perawatan di RSBK.

"Keluarga minta dirujuk ke RSBK, saat itu kesadaran almarhum belum ada, namun kalau dipanggil namanya, beliau masih dapat menunjukkan respon," kata Zulkifli.

Pada pukul 01.45 WIB, Azhari Abbas menutup mata, dan langsung dibawa ke rumah duka di Komplek Villa Alam Lestari di Sekupang.

Teriknya matahari yang menaungi TPU Seitemiang, kemarin, tak sedikit pun menyurutkan niat ratusan warga Batam untuk mengikuti proses pemakaman jenazah Azhari Abbas.

Beratapkan tenda putih dan hijau, setiba di TPU Seitemiang jenazah langsung diturunkan ke liang lahat dengan disaksikan keluarga, kerabat serta handai taulan dan teman seprofesi almarhum di BP Batam, MUI Kepri maupun Pemko Batam.

"Almarhum dikenal sangat baik dan ramah saat menjabat sebagai pegawai di BP Batam. Pertengahan bulan puasa lalu, beliau juga masih sempat memberikan ceramah kepada para pegawai BP Batam," ujar salah satu pegawai BP Batam.

Pejuang Dakwah

Berbagai tokoh dan pejabat baik di Kota Batam maupun Provinsi Kepri yang mengikuti prosesi shalat jenazah dan pemakaman, tampak tak bisa menyembunyikan raut duka di wajah mereka.

Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengaku mengagumi sosok KH Azhari Abbas. Karenya, dia merasa sangat kehilangan sahabat terbaiknya tersebut.

"Hari ini telah berpulang ke sisi Allah sahabat terbaik saya KH Azhari Abbas. Saya sangat merasakan kehilangan sahabat terbaik saya. Almarhum adalah tokoh yang karismatik dalam hal beragama. Saya kenal almarhum pertama kali pada tahun 1982," ucap Dahlan kepada wartawan di Masjid Agung di Batam Center.

Dahlan mengatakan, dirinya sempat bertemua dengan almarhum setelah pulang dari umroh, sekitar empat atau lima hari lalu. Saat itu, kata Dahlan, Azhari mengatakan tetap akan berjuang untuk Kepri sampai akhir hayat melalui dakwah-dakwahnya.

"Beliau orangnya pantang menyerah dan sangat humoris. Walaupun menjabat sebagai Ketua MUI Kepri, namun persahabatan kami tetap erat dan bagaikan saudara sendiri," kenang Dahlan.

Ria Saptarika, mantan Wakil Walikota Batam mengaku telah lama mengenal almarhum. Menurutnya, semasa hidupnya, almarhum selalu rendah hati dan berakhlak mulia. Meski termasuk pejabat dan orang yang dihormati, namun almarhum tetap rajin mengisi pengajian di masjid-masjid.

"Yang sangat berkesan adalah kerendahan hati beliau, beliau selalu menyempatkan hadir di acara-acara masyarakat. Beliau tetap hadir di tengah-tengah masyarakat, padahal beliau menyandang nama besar Ketua MUI Kepri," ujar anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terpilih ini.

Sementara itu, Lisa Yulisma, Cucu Azhari Abbas meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang mengenal almarhum, jika selam hidup beliau ada hal-hal yang tak berkenan. Dan bagi siapa pun yang memiliki utang-piutang diharapkan bisa datang ke rumah duka untuk penyelesaiannya.

"Pintu rumah kami selalu terbuka, jika almarhum memiliki utang piutang yang belum sempat diselesaikan," katanya. Selamat jalan KH Azhari Abbas...(cw94)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar