Oleh Larno
Sumber : Antara News
Batam, 6/8 (Antara) - Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani melepas pemberangkatan jenazah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kepri Tengku Azhari Abbas seusai dishalatkan di Masjid Agung Kota Batam, Rabu siang.
Dalam sambutanya, gubernur mengatakan Kepri kehilangan ulama besar dan tokoh pengayom atas berpulangnya Tengku Azhari Abbas yang sudah sejak awal 1980 menyebarkan agama Islam.
Sumber : Antara News
Batam, 6/8 (Antara) - Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani melepas pemberangkatan jenazah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kepri Tengku Azhari Abbas seusai dishalatkan di Masjid Agung Kota Batam, Rabu siang.
Dalam sambutanya, gubernur mengatakan Kepri kehilangan ulama besar dan tokoh pengayom atas berpulangnya Tengku Azhari Abbas yang sudah sejak awal 1980 menyebarkan agama Islam.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Kepri dan masyarakat Kepri kami merasa sangat kehilangan dengan berpulangnya ulama di Kepri ini," kata dia.
Ia mengatakan, saat menjabat sebagai Ketua MUI, almarhum mampu mewujudkan rasa damai dan ketenteraman.
Sani juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang sebesar-besarnya pada almarhum Azhari Abbas atas perjuangannya menegakkan syiar Islam di Kepri.
Ia juga berpesan pada keluarga agar mengikhlaskan kepergian almarhum mendoakan agar mendapatkan kedamaian.
Sekitar pukul 10.30 WIB, jenazah Azhari Abbas dilepas dari Rumah Duka Kawasan Sekupang ke Masjid Agung Kota Batam oleh mantan Gubernur Kepri dan Kepala Otorita Batam (Sekarang BP Batam) Ismet Abdullah untuk dishalatkan seusai shalat zuhur.
Ribuan umat muslim berdatangan ke Masjid Agung untuk ikut menshalatkan ulama besar Kepri tersebut.
Jamaah yang hadir antara lain Gubernur Kepri Muhammad Sani, Kepala BP Batam Mustofa Widjaja, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, Wakil Wali Kota Batam Rudi, Wakil Wali Kota Tanjungpinang Syahrul, sejumlah pejabat dinas Kota Batam, pejabat utama BP Batam.
Tengku Azhari Abbas lahir di Aceh pada 11 November 1953, anak keempat dari 11 bersaudara. Dia meninggalkan satu istri, empat anak, empat menantu dan tiga cucu.
Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan almarhum merupakan tokoh karismatik yang sudah sejak lama mengabdi untuk Batam dan Kepri.
"Sampai akhir hayat, almarhum tetap berjuang untuk berdakwah. Dia sosok yang gigih berjuang dan mengayomi," kata dia.
Ia mengatakan, mengenal almarhum saat sama-sama bekerja di Otorita Batam (sekarang BP Batam) pada awal 1980.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam, Zulkifli Aka atas nama keluarga mengucapkan terima kasih atas perhatian seluruh pejabat dan masyarakat Kepri kepada almarhum dan keluarga.
Mewakili keluarga, ia juga minta maaf bila semasa hidup almarhum banyak kesalahan.
Ia mengatakan, saat menjabat sebagai Ketua MUI, almarhum mampu mewujudkan rasa damai dan ketenteraman.
Sani juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang sebesar-besarnya pada almarhum Azhari Abbas atas perjuangannya menegakkan syiar Islam di Kepri.
Ia juga berpesan pada keluarga agar mengikhlaskan kepergian almarhum mendoakan agar mendapatkan kedamaian.
Sekitar pukul 10.30 WIB, jenazah Azhari Abbas dilepas dari Rumah Duka Kawasan Sekupang ke Masjid Agung Kota Batam oleh mantan Gubernur Kepri dan Kepala Otorita Batam (Sekarang BP Batam) Ismet Abdullah untuk dishalatkan seusai shalat zuhur.
Ribuan umat muslim berdatangan ke Masjid Agung untuk ikut menshalatkan ulama besar Kepri tersebut.
Jamaah yang hadir antara lain Gubernur Kepri Muhammad Sani, Kepala BP Batam Mustofa Widjaja, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, Wakil Wali Kota Batam Rudi, Wakil Wali Kota Tanjungpinang Syahrul, sejumlah pejabat dinas Kota Batam, pejabat utama BP Batam.
Tengku Azhari Abbas lahir di Aceh pada 11 November 1953, anak keempat dari 11 bersaudara. Dia meninggalkan satu istri, empat anak, empat menantu dan tiga cucu.
Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mengatakan almarhum merupakan tokoh karismatik yang sudah sejak lama mengabdi untuk Batam dan Kepri.
"Sampai akhir hayat, almarhum tetap berjuang untuk berdakwah. Dia sosok yang gigih berjuang dan mengayomi," kata dia.
Ia mengatakan, mengenal almarhum saat sama-sama bekerja di Otorita Batam (sekarang BP Batam) pada awal 1980.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam, Zulkifli Aka atas nama keluarga mengucapkan terima kasih atas perhatian seluruh pejabat dan masyarakat Kepri kepada almarhum dan keluarga.
Mewakili keluarga, ia juga minta maaf bila semasa hidup almarhum banyak kesalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar