Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Selasa, 03 Mei 2011

2 Kapal Barang Tenggelam

Selasa, 03 Mei 2011
(sumber Batamcyberzone)
Aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Macobar, Batuampar, Senin (2/5), lumpuh menyusul tenggelamnya dua kapal barang di pelabuhan itu. Sejumlah kapal batal merapat dan melakukan kegiatan bongkar muat akibat terganggu proses evakuasi sisa-sisa barang milik KLM Koto Jaya dan KLM Pelita Indah yang tenggelam.

Posisi bangkai KLM Koto Jaya dan Pelita Indah yang berada tepat di pinggir pelabuhan membuat kapal lain tak bisa bergerak karena khawatir karam.
Andi Rasip, perwira pengawas KPLP Pelabuhan Batuampar membenarkan aktivitas pelabuhan terganggu. “Ya, sangat mengganggu karena bangkainya berada tepat di pinggir pelabuhan,” katanya.

KLM Koto Jaya dan Pelita Indah tenggelam Senin dini hari sekitar pukul 04.00. Angin kencang disertai ombak dengan ketinggian mencapai dua meter diduga kuat sebagai penyebabnya. Tak ada korban jiwa dalam insiden itu, tapi kerugian material ditaksir mencapai miliaran rupiah.

KLM Koto Jaya dinakhodai Safrin Ahmad, 43, dan KLM Pelita Indah dinakhodai Donal alias Buyung.

Kedua kapal tenggelam dalam posisi tengah berlabuh dan sarat muatan tujuan Pekanbaru dengan bobot seratusan ton. Adapun barang yang hendak diangkut itu berupa barang kelontongan, elektronik, balpres, susu, dan obat-obatan.

Kasat Polair Polresta Barelang Kompol Teguh Wibowo mengatakan, dua buah kapal kayu dengan tonase bervariasi di bawah 100 GT itu diterpa angin kencang (barat daya) sejak pukul 03.00 dinihari.

Sejam diterpa badai, kapal akhirnya tenggelam. “Semua ABK selamat karena sebelum tenggelam, mereka berhasil turun dari kapal,” ujar Teguh Wibowo di lokasi kejadian.

Menurut Andi Rasip, akibat terjangan badai itu, lambung kiri kapal KLM Koto Jaya langsung pecah. Kapal ini yang lebih dulu tenggelam disusul KLM Pelita Indah yang berada dekat KLM Koto Jaya.

“Kapal-kapal ini masih berlabuh dan belum dipastikan jadwal pelayarannya,” ujar Andi.

Saat peristiwa itu, nakhoda KLM Koto Jaya, Safrin Ahmad mengaku tidak bisa berbuat banyak. Ia berusaha meminta ABK untuk memompa air yang masuk ke kapal.

Namun sayang, usaha itu sia-sia. Kapal dengan cepat tenggelam ke dasar laut dengan kedalaman sekitar 10 meter. Beberapa menit kemudian, KLM Pelita Indah ikut tenggelam di dekat bangkai KLM Koto Jaya.

Seluruh muatan kapal hanyut tapi beberapa di antaranya bisa dievakuasi dengan pengawasan ketat dai TNI Angkatan Laut dan patroli Satpolair Polresta Barelang.

Donal, nakhoda KLM Pelita Indah mengaku tidak berada di atas kapal saat peristiwa itu terjadi. “Saya masih di rumah,” katanya.

Efri Gusnarfi, pengurus KLM Pelita Indah mengaku menyaksikan detik-detik terakhir tenggelamnya dua buah kapal kayu tersebut. Gelombang disertai angin kencang merepotkan para ABK mengendalikan kapal yang tengah berlabuh tersebut.

Suasana makin panik setelah air laut masuk ke badan kapal sementara para ABK masih berusaha memompa air air dari kapal yang ditengarai kelebihan muatan itu.

Sejumlah polisi di lokasi kejadian menyebutkan, kebiasaan memuat barang melebihi kapasitas oleh kapal-kapal kayu itu terjadi hampir setiap hari.

“Lihat saja. Muatannya melebihi tinggi kapal,” tunjuk seorang perwira polisi ke kapal lain yang luput dari musibah itu. (spt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar