Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 23 September 2010

Awan Cb Picu Puting Beliung Daerah Pesisir dan Lautan Titik Rawan





Kamis, 23 September 2010 08:12 (sumber Batam Pos,versi asli)


NONGSA (BP) -
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Hang Nadim, Agus, mengatakan, angin puting beliung yang melanda beberapa daerah di Batam disebabkan kecepatan angin yang berhembus dari bawah ke atas mencapai 80 kilometer per jam selama 10 sampai 15 menit.

”Angin tersebut terbentuk dari awan comulunimbus (Cb). Awan comulunimbus tersebut berasal dari air laut yang mengalami penguapan dalam skala besar oleh panas sinar matahari. Jarak awan dengan permukaan daratan sangat dekat dibanding dengan awan lainnya,” ujar Agus, kemarin.

Meskipun awan Cb terbentuk dari penguapan air laut dalam skala besar, menurut Agus, awan tersebut membuat daratan yang ditutupi terasa sangat dingin.

”Itu menandakan, kandungan udara di bawah awan Cb sangat besar. Tapi, udara tersebut tak bergerak layaknya udara yang biasa kita hirup. Hembusan udara tersebut bergerak dari bawah ke atas,” terangnya.

Selain muncul awan Cb, tanda terbentuknya angin puting beliung, udara di sekitar sebelum awan CB belum terbentuk, terasa panas menyengat.

Apalagi, sekarang ini Kepri khususnya Batam, menurut, Agus, memasuki musim pancaroba (pergantian musim dari panas ke hujan), angin dari utara berhembus menuju selatan dengan kecepatan normal 18 km per jam. Sementara Kepri, khususnya Batam letak geografisnya sejajar dengan garis equator. Sehingga, hembusan angin dari utara ke selatan tak berjalan lurus dan berbelok. ”Ditambah letak matahari panasnya pas di posisi equator, hal tersebut menyebabkan munculnya awan Cb dan angin puting beliung,” terangnya.

Daerah yang biasanya menjadi titik pusaran puting beliung adalah daerah pesisir pantai, tengah laut, dan tanah lapang terbuka yang tempatnya agak tinggi. DiBatam, masyarakat yang tinggal di pesisir sebaiknya waspada terhadap adanya awan pekat hitam, tebal dan agak rendah. Hal tersebut sangat berpotensi terhadap datangnya puting beliung.

Seperti daerah Nongsa, Punggur, Bengkong sekitar pesisir, Batuampar, Tanjungpinggir, dan Tanjunguncang, merupakan daerah yang masyarakatnya perlu untuk waspada dari angin puting beliung ”Bila ada awan CB, sebaiknya masyarakat jangan berada ditempat terbuka, dan usahakan jangan berteduh di bawa pohon. Pasalnya, sangat rawan bila ada puting beliung mendadak muncul. Hal ini akan berakhir pada pertengahan Oktober nanti,” imbaunya. (cr6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar