Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Kamis, 16 Juni 2011

Komisi II Sidak Gula ke Pelabuhan

(sumber Haluan Kepri)
Selasa, 14 June 2011

BATUAMPAR- Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam, kembali menggelar inspeksi mendadak (sidak) gula impor ke Pelabuhan Batuampar pada Senin siang, (13/6). Sidak tersebut sebagai tindak lanjut hearing (Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi II dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai (BC) Tipe B Batam, PT Persero Batam dan pihak importir gula.

Sidak dipimpin langsung Ketua Komisi II Yudi Kurnain. Turut mendampingi Kepala Disperindag Kota Batam Ahmad Hijazi, Kepala BC, pihak PT Persero Batam dan juga dari pihak BP Batam.

Dalam inspeksi tersebut, empat gudang yang berada di kawasan pergudangan PT Persero Batam diperiksa.

Kepala Kantor Pelayanan Utama BC Batam Setia Atma mengatakan, jumlah gula impor asal Thailand yang masuk ke Batam hanya 8.975,06 ton, sesuai dengan izin dari Menteri Perdagangan.

"Sesuai manifes, jumlahnya hanya 8.975,06 ton, bukan 11.250 ton seperti yang disebut-sebut pihak PT Persero Batam. Jumlah itu sudah sesuai izin," katanya kepada wartawan yang ikut sidak.

Dikatakan, gula impor asal Thailand itu diangkut dengan empat kapal yaitu MV Royal Fortune sebanyak 1.955,45 ton, MV Jutawan 1,504,20 ton, MV Far East Sun 2.807,84 ton, dan MV Hai Phong sebanyak 2.707,56 ton.

Seluruh gula itu, kata Atma, disimpan dalam tiga gudang yaitu gudang utama PT Persero Batam 1.950 ton dan 2.800 ton, gudang Bok Seng 1.500 ton, dan gudang Mega Cipta Sengkuang 2.700 ton. Dan semua gudang dalam keadaan tersegel.

Impor gula dilakukan PT Putra Kepri Mandiri, PT Pro Kepri Berjaya, PT Tri Maco Sukses, PT Sahabat Karya Mandiri, PT Batam Harta Mandiri, dan PT Pembangunan Kepri.

"Yang berhak mengeluarkan data itu BC Batam dan BP Batam, bukan Persero," kata Atma.

Sementara Ketua Komisi II Yudi Kurnain mengatakan, data gula impor yang masuk ke Batam sebanyak 11.250 ton merupakan data yang didapatnya dari Manager Operasional PT Persero Batam, Budi Susanto.

"Jumlah impor gula yang mencapai 11.250 ton merupakan pernyataan dari pihak Persero berdasarkan asumsi sendiri," kata Yudi.

"Jadi bukan dari dewan. Kita hanya menyampaikan data dari pihak Persero," kata dia lagi. (lim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar