Info Barelang

KUMPULAN BERITA BP BATAM YANG DIHIMPUN OLEH BIRO HUMAS, PROMOSI, DAN PROTOKOL

Senin, 06 Juni 2011

Gula Impor Dijual Rp10 Ribu

Saturday, 4 June 2011
(sumber Batam Pos)
Bima, pedagang di Pasar Mega Legenda, Batam Centre, menimbang gula pasir di tokonya, Jumat (3/6/2011).

Meski sejak Selasa (31/5) lalu Batam kedatangan sekitar 9.000 ton gula dari Thailand, namun harga komoditas itu di pasaran masih tinggi, yakni Rp10 ribu per kilogram.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri, Cahya mengatakan dengan masuknya gula impor, harusnya harga gula di Batam bisa ditekan sampai Rp8.000 per kilogram. Paling tinggi Rp8.250 per kg.

”Tujuan impor gula kan untuk menekan harga,” kata Cahya kepada Batam Pos, kemarin.

Menurut Cahya, jika dengan impor harga di pasaran masih tinggi, keberadaan gula asal Thailand itu sia-sia. Apalagi, kata dia, harga yang tinggi itu bakal memengaruhi angka kebutuhan hidup layak (KHL). ”Kami berharap importir bermain fair. Kalau ada importir yang jual di atas Rp9.000 per kg sebaiknya laporkan ke Apindo,” kata Cahya.

Apindo Kepri sendiri berjanji menindaklanjuti laporan masyarakat jika ada importir yang mencari keuntungan besar dari masuknya gula impor tersebut.

Sementara itu, menurut pedagang di pasar tradisional, kedatangan gula impor tidak mempengaruhi harga di pasaran karena mereka masih membeli gula impor dengan harga yang hampir sama dengan gula lokal.

Karena harga belinya tinggi, pedagang menjualnya secara eceran ke masyarakat dengan harga setara gula lokal, yakni Rp10 ribu per kilo.

Yanto, pedagang bahan pokok di Pasar Mega Legenda mengungkapkan, harga gula lokal per karung (50 kg) di tingkat agen berkisar antara Rp450 ribu hingga Rp465 ribu. Sedangkan harga gula impor dengan ukuran yang sama berkisar antara Rp450 ribu hingga Rp455 ribu per karungnya.

”Kalau turun mana mungkin. Naik iya. Selisih harga antara lokal dan impor hanya Rp5 ribu,” katanya, kemarin.

Untuk membedakan gula lokal dan impor, cukup dengan melihat warna dan bentuknya. ”Kalau gula impor warnanya putih. Yang lokal agak kecokelatan dan butirannya kasar,” ujar Yanto.

Sebelumnya, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Badan Pengusahaan Batam, Dendi Gustinandar mengatakan, tujuan impor tersebut menekan harga gula di Batam.

”Intinya agar masyarakat bisa mendapatkan gula dengan harga terjangkau,” ujarnya.

Dia mengatakan, kebijakan impor gula ini nantinya mampu menekan harga gula di pasar hingga 10 persen. (william/deden)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar