"Penggunaan lahan tidur menjadi pertamanan sangat penting, karena lahan itu terletak di pusat kota. Sebelum lahan digunakan oleh pemilik lahan, apa salahnya digunakan dan Distako juga siap menata pembangunan taman itu," kata Kepala Dinas Tata Kota, Gintoyono, kemarin.
Dia menyebutkan, di Batam banyak lahan tidur yang dibiarkan tanpa ada kejelasan kapan kawasan itu akan dibangun dan dikelola oleh pemilik lahan. Di Batam Centre kata Gintoyono ada beberapa titik lahan tidur yang membuat pemandangan pusat perkantoran jadi tidak menarik dan semraut . Bahkan akibat semak belukar itu, satu titik lahan tidur di samping bekas Barata Mall pernah terbakar.
"Lahan tidur yang dibiarkan terbengkalai menjadikan kawasan itu di malam hari menakutkan bagi banyak orang. Imbasnya, banyak masyarakat yang malas berpergian ke kawasan itu, meskipun di sana sudah banyak restoran dan tempat bisnis lainnya," katanya.
Menurutnya lahan tidur yang ada di kawasan perkantoran Batam Centre sudah lama menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemko) Batam agar bisa dibenahi dan dikelola. Untuk 2011 Distako juga sudah mengupayakan lahan tidur di kawasan itu segera digunakan. Distako juga mendukung upaya BP Batam untuk menarik semua lahan tidur, bila tidak digunakan oleh pemilik lahan.
Pada tahap awal, Distako juga sudah menyurati pemilik lahan di dekat Hotel One Batam Centre atau bekas gedung UIB dulu. Apabila lahan tidur seluas kurang lebih 1 hektar di dekat kawasan itu bisa dibuat pertamanan, jelas kawasan Batam Centre semakin indah dan asri.(rml)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar