"Lahan tidur itu membuat kota jadi semrawut. Sangat menggangu keindahan kota, apalagi yang terletak di pusat kota," ucap KaDistako Batam Gintoyono, Jumat (18/3).
Katanya, BP Batam sudah saatnya bertindak tegas. Menurut Gintoyono, bagi pemilik lahan yang tidak menghiraukan peringatan dan imbauan pemerintah, sebaiknya diambil tindakan.
"Lahan-lahan yang strategis seperti di kawasan Batam Centre pasti banyak dilirik oleh investor, sehingga tidak ada alasan lagi untuk membiarkan lahan tidur di Batam," terangnya.
Pantauan koran ini, beberapa titik lahan tidur seperti di kawasan Batam Centre, telah membuat kota menjadi tidak indah. Pasalnya, di lahan-lahan kosong itu, ilalang semakin tinggi dan sampah menumpuk. Lahan-lahan tidur tersebut bisa ditemukan seperti di depan Hotel One Batam Centre, eks Barata Mall, depan BCM dan samping Kantor Kadin Batam.
Menurut Gintoyono, lahan tidur yang terbengkalai itu dikhawatirkan bisa membahayakan keamanan dan kenyamanan masyarakat yang berada di sekitarnya. "Seperti bisa menimbulkan kebakaran dan dampak lainnya," sebutnya.
Ardi, salah seorang warga Batam Centre mengatakan, tidak ada salahnya lahan tidur dimanfaatkan dulu sebelum ada kepastian kelanjutan pembangunan. "Di kawasan dekat BCM yang luasnya ada satu hektar lebih itu cocok digunakan untuk lapangan. Yang penting area itu bersih dan aman, daripada dibiarkan terbengkalai," katanya. (rml)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar