Kepala BP Batam, Hatanto saat melakukan pemaparan
BATAM, klik – Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro bersama dengan
Anggota 3, RC Eko Santoso Budianto dan Anggota 4, Purba Robert M
Sianipar, menghadiri acara 2nd Singapore – Indonesia Investors Forum di
Shangrila Hotel, Singapura, Senin (30/05).
Adapun kegiatan dihadiri 100 peserta dari pelaku bisnis dan investor dari Singapura.
Acara ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia
untuk Singapura bekerja sama dengan BKPM, Kadin Indonesia, International
Enterprise Singapore dan Singapore Business Federation.
Dalam sambutannya Dubes RI, Ngurah Swajaya berharap acara ini dapat
memberikan penjelasan terbaru mengenai kebijakan ekonomi terutama dari
Kementerian Ekonomi RI, khususnya untuk para pengusaha Singapura.
Disampaikan pula bahwa meskipun saat ini perekonomian dunia secara
global sedang melemah, tetapi perekonomian Indonesia justru meningkat
pada triwulan pertama tahun 2016 ini.
“Walaupun saat ini ekonomi dunia mengalami penurunan, namun
perekonomian Indonesia tetap meningkat terutama pada 3 bulan pertama
tahun ini,” kata Ngurah Swajaya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin
Nasution mengatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk
berinvestasi di Indonesia terutama bagi investor Singapura, karena
banyak kesamaan di antara kedua negara tersebut.
Singapura adalah top investor atau negara dengan investasi paling
tinggi di Indonesia. Hubungan Bilateral Indonesia Ekonomi telah
berlangsung cukup lama dan akan semakin erat terutama berkenaan dengan
Asean Economic Community. Terdapat beberapa hal yg menjadi pertimbangan
dalam perkembangan di Indonesia di antaranya adalah pertumbuhan yg
menurun di Cina, turunnya harga komoditas seperti minyak dan baja
sehingga mempengaruhi ketergantungan impor serta meningkatnya bunga bank
di Amerika dan turunnya bunga bank di Jepang serta negara-negara Eropa,
sehingga keseluruhan hal tersebut dapat menjadi peluang tentu bagi
Indonesia dalam meningkatkan investasinya.
Dalam kesempatan yang sama, sesi diskusi dan tanya jawab yang
dipimpin oleh Michael Gautama, Ketua Kadin di Singapura, mengemuka
sejumlah pertanyaan di antaranya terkait kebijakan baru di Batam dari
Dewan Kawasan dan pertanyaan seputar lahan di Batam juga menjadi
perhatian para peserta. Tak lupa harapan akan peluang kerja sama
investasi mengemuka dari para pelaku bisnis yang ingin mengetahui lebih
jauh terkait regulasi dan keuntungan investasi di Batam saat ini.
Darmin Nasution menyampaikan bahwa, mengenai pengembangan kebijakan
baru di Batam adalah untuk meningkatkan proses investasi dan meluruskan
tumpang tindih pemerintahan sehingga Batam dapat bertransformasi dari
FTZ (Free Trade Zone) menjadi SEZ (Special Economic Zone) atau Kawasan
Ekonomi Khusus.
Sementara, terkait lahan Hatanto Reksodipoetro menjelaskan bahwa saat
ini proses audit sedang berlangsung dari BPKP. Adapun proses perizinan
dan permohonan lahan baru secara teknis tetap berjalan dan ke depan
pelayanan akan diakomodir dalam bentuk sistem berbasis online, yang
efisien, cepat dan transparan. Sementara terkait lahan tidur yang
nantinya berdasarkan hasil audit terbukti bermasalah, Hatanto menegaskan
akan diambil tindakan lebih lanjut sesuai hukum dan ketentuan yang
berlaku.
“Ke depan nanti pengajuan lahan akan memakai sistem online. Di mana
akan ada di sistem lahan mana yang sudah dibeli, siapa yg punya dan mana
yg kosong akan terlihat semua. Sedangkan untuk lahan yang tidur,
setelah audit apabila terbukti lahan tidur tersebut maka akan diadakan
tindakan untuk mengambil kembali sesuai dengan hukum dan
perundang-undangan,” terang Hatanto saat forum diskusi.
Pada hari yang sama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
bersama dengan Singapore Economic Development Board akan mengadakan sesi
working group untuk membahas mengenai beberapa perkembangan bidang
kerja sama antara Indonesia dan Singapura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar