Anggota 3/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam RC Eko Santoso Budianto (kiri) salam komando dengan Panglima Daerah Militer (Pangdam) Bukit Barisan, MayJen Lodewyk Pusung
batampos.co.id – Kodam I Bukit Barisan berkomitmen
menyediakan tim khusus beserta sejumlah peralatan sarat teknologi yang
dibutuhkan untuk pemetaan lahan-lahan di Batam. Pemetaan lahan-lahan
tersebut nantinya akan dibutuhkan untuk melengkapi database digital BP
Batam terkait lahan.
“Ini kerjasama yang paling kami nantikan. BP Batam punya keterbatasan
tenaga dan peralatan. Dengan MoU ini, Kodam akan menyediakan tim khusus
dan menurunkan sejumlah peralatan untuk membantu BP Batam memetakan
seluruh lahan di Batam,” terang Panglima Daerah Militer (Pangdam) Bukit
Barisan, MayJen Lodewyk Pusung
Kerjasama antara BP Batam dan Komando Daerah Militer (Kodam) Bukti Barisan diikat dalam Memorandum of Understanding (MoU).
Secara garis besar, isi MoU yang ditandatangani di Kodam 1 Bukit
Barisan, Medan pada Senin (20/6) malam itu adalah untuk menuntaskan
beberapa persoalan terkait lahan di Batam.
“Secara umum MoU ini bertujuan agar BP Batam mendapat asistensi dalam
rangka pemutakhiran data-data lahan yang ada di Batam,” ujar Anggota
3/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam RC Eko Santoso
Budianto.
MoU tersebut ditandatangani langsung oleh Panglima Daerah Militer
(Pangdam) Bukit Barisan, Lodewyk Pusung setelah acara syukuran buka
bersama dalam rangka HUT ke 66 Kodam Bukit Barisan. Sementara Eko hadir
mewakili Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro untuk menandatangani MoU
tersebut.
Dengan kerjasama tersebut, nantinya BP Batam akan memiliki data lahan
yang paling valid, baik yang ditampilkan secara grafis maupun non
grafis. Data tersebut nantinya akan diunggah secara terbuka, agar
masyarakat dan investor bisa mengakses data teraktual secara terbuka.
“Jika kita punya data yang valid dan up to date, maka untuk pertama
kalinya dalam sejarah BP Batam akan punya database yang menyeluruh
terhadap seluruh HPL yang ada di pulau Batam. Tinggal klik saja, semua
data terkait lahan bisa diakses secara lengkap,” imbuhnya.
Eko berharap, upaya yang dilakukan oleh pihaknya bisa meminimalisir
permasalahan lahan yang ada di Batam. Menurutnya, permasalahan lahan di
Batam sangat kompleks dan krusial untuk segera diselesaikan.
Tak hanya terkait tumpang tindih dan bangunan ilegal, Eko juga
menemukan praktek percaloan lahan. Dia menyebutkan ada banyak calo yang
beredar di luar untuk menawarkan lahan dengan harga yang lebih mahal.
Kondisi tersebut terjadi karena ada ketidak pastian mengenai data
pengelolaan lahan selama ini.
Masalah lainnya adalah mengenai lahan-lahan tidur. Lahan tersebut
sudah dialokasikan kepada pengusaha tertentu, namun tak kunjung dibangun
hingga hari ini. Dia menegaskan bahwa kondisi tersebut merupakan
kerugian bagi negara.
Pihaknya berniat mengevaluasi kembali pengalokasian lahan-lahan yang
selama ini tak juga dibangun. Dia menegaskan bahwa pengalokasian lahan
di Batam sejatinya diberikan untuk meningkatkan investasi di Batam.
“Dengan pemetaan ini, akan dilakukan penataan ulang. Terutama
terhadap lahan-lahan yang sudah dialokasikan tapi belum dibangun-bangun.
Ini merugikan negara, karena itu harus ditata ulang,” tegasnya.
Dia menjamin, dalam tempo waktu 2 hingga 3 bulan BP Batam akan bisa
memilah permaslahan pokok yang diselesaikan. Dia juga berjanji, dalam
waktu dekat pengurusan permohonan lahan akan bisa dilakukan secara
online.
“Khusus permohonan lahan akan bisa diajukan melalui website. Kami
akan tampilkan semua data, harga, sehingga semua transparan. Ini akan
segera terwujud,” tuturnya.
Humas BP Batam. (rilis)
Humas BP Batam. (rilis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar