|
BATAM, BP Batam -
Badan Pengusahaan (BP) Batam mengaku tak sepakat apabila pelayaran kapal
Pelni akan dipindahkan dari Pelabuhan Beton Sekupang (PBS) ke Pelabuhan
Batuampar.
Direktur Humas dan Publikasi BP Batam, Purnomo Andiantono menjelaskan, saat Menteri Perhubungan Ignasius Jonan melakukan kunjungan ke Pelabuhan Beton Sekupang yang digunakan untuk melayani penumpang kapal Pelni dianggap tidak layak.
"Terminal tersebut merupakan gudang yang dihibahkan Kanpel Otorita Batam tahun lalu ke PT Persero agar dilakukan renovasi. Tapi sampai sekarang belum ada perubahan," kata Andiantono kepada BATAMTODAY.COM, Senin (20/6/2016).
Menurutnya, kondisi di Pelabuhan Batuampar juga sama aja, tidak ada terminal yang layak untuk penumpang karena merupakan pelabuhan bongkar muat barang. Hal ini tentunya terkait dengan keamanan pelayaran dan penumpang nantinya.
"Perlu dikaji lebih mendalam kalau mau dipindah ke Batu Ampar, termasuk dengan lay out keluar masuk orangnya," terangnya.
Ia kembali menegaskan bahwa BP Batam telah lama melakukan pembicaraan dengan Persero Batam soal renovasi pelabuhan Sekupang yang layak untuk penumpang, tapi belum direnovasi juga.
"Pembicaraan dengan Persero sudah lama. Tapi belum direnovasi juga gudangnya supaya layak untuk penumpang. Mungkin dalam daktu dekat akan dirapatkan dan didorong lagi perseronya," tutup Andiantono.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan mengintruksikan kepada Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk segera memindahkan operasional pelayanan kapal Pelni di Pelabuhan Beton Sekupang ke Pelabuhan Batuampar.
Direktur Humas dan Publikasi BP Batam, Purnomo Andiantono menjelaskan, saat Menteri Perhubungan Ignasius Jonan melakukan kunjungan ke Pelabuhan Beton Sekupang yang digunakan untuk melayani penumpang kapal Pelni dianggap tidak layak.
"Terminal tersebut merupakan gudang yang dihibahkan Kanpel Otorita Batam tahun lalu ke PT Persero agar dilakukan renovasi. Tapi sampai sekarang belum ada perubahan," kata Andiantono kepada BATAMTODAY.COM, Senin (20/6/2016).
Menurutnya, kondisi di Pelabuhan Batuampar juga sama aja, tidak ada terminal yang layak untuk penumpang karena merupakan pelabuhan bongkar muat barang. Hal ini tentunya terkait dengan keamanan pelayaran dan penumpang nantinya.
"Perlu dikaji lebih mendalam kalau mau dipindah ke Batu Ampar, termasuk dengan lay out keluar masuk orangnya," terangnya.
Ia kembali menegaskan bahwa BP Batam telah lama melakukan pembicaraan dengan Persero Batam soal renovasi pelabuhan Sekupang yang layak untuk penumpang, tapi belum direnovasi juga.
"Pembicaraan dengan Persero sudah lama. Tapi belum direnovasi juga gudangnya supaya layak untuk penumpang. Mungkin dalam daktu dekat akan dirapatkan dan didorong lagi perseronya," tutup Andiantono.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan mengintruksikan kepada Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk segera memindahkan operasional pelayanan kapal Pelni di Pelabuhan Beton Sekupang ke Pelabuhan Batuampar.
Hal itu disampaikan Menteri Jonan di lantai dua Bandara Internasional Hang Nadim Batam setelah meninjau persiapan arus mudik di Batam, Jumat (17/6/2016). Menurutnya, kondisi pelabuhan itu saat ini tidak bisa memberikan pelayanan yang terbaik pada arus mudik Idul Fitri mendatang.
"Kondisinya kacau, sangat tidak layak. Itu kan gudang. Mulai Senin (19/6/2016) sudah harus pindah ke Pelabuhan Batuampar," tegas Jonan.
Instruksi Jonan ini disambut positif Kepala Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Batam Ending Wahyudi. Dia menyambut baik pemindahan dermaga kapal Pelni dari Pelabuhan Beton Sekupang ke Pelabuhan Batu Ampar.
"Kami menyambut baik pemindahan dermaga ke Pelabuhan Batu Ampar. Karena ini Menteri yang langsung sidak, melihat langsung pelabuhan ini. Secepatnya kita pindah sesuai perintah," kata Ending, Kepala Pelni Cabang Batam, di Pelabuhan Beton Sekupang, Sabtu (18/6/2016).
Sama seperti pertanyaan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Ending juga mengaku bahwa Pelabuhan Beton Sekupang memang tak layak dijadikan pelabuhan penumpang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar