Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Batam memastikan Jembatan I
Barelang Kota Batam tetap aman dilintasi kendaraan meskipun terdapat
kabel putus pada salah satu penyangganya.
"Kondisinya aman untuk dilintasi berbagai kendaraan. Hanya saja untuk kendaraan besar perlu diatur saat melintas," kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono di Batam, Kamis.
Pengaturan terhadap kendaraan besar saat hendak melintas untuk memastikan beban jembatan tidak terlalu besar meskipun dalam pembangunannya spesifikasinya sanggup menahan beban kendaraan sebesar apapun yang melintas.
"Intinya agar semua aman. Jadi wajib bagi kendaraan besar diatur saat hendak melintas," katanya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tidak memarkir kendaraanya di atas jembatan agar beban jembatan tidak semakin besar.
"Jangan berhenti di tengah jembatan, membahayakan bagi pengendara lain. Selain itu kalau banyak mobil berhenti di tengah jembatan tentu bebannya semkin besar," kata Purnomo.
Kondisi kerusakan kabel pada jembatan tersebut ada satu "cable stay bridge" yang di dalamnya terdapat "90 cable strand" di mana setiap strand di dalamnya terdapat delapan "wire". Ada dua "wire" yang putus.
Jembatan tersebut dibangun oleh Otorita Batam (Sekarang BP Batam) bersama dengan lima jembatan lain yang menghubungkan Pulau Batam hingga Galang Baru. Saat ini perawatannya menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta BP Batam.
Jembatan Satu Barelang atau Fisabilillah membentang 642 meter, merupakan jembatan gantung dengan menggunakan kabel dilengkapi dua tiang setinggi 118 meter dan bentang utamanya adalah 350 meter.
"Sebenarnya saat ini sedang dalam perawatan dan perbaikan menggunakan konsultan dari Korea. Namun itu bukan karena diketahui ada kabel yang putus," katanya.
Proses perawatan dan perbaikan yang ada di lapangan, kata dia, dari hasil penelitian tim beberapa waktu yang lalu terhadap kondisi secara umum pada Jembatan Barelang.
"Untuk penggantian kabel yang putus masih perlu dicek lagi mengenai harga dan metodenya, karena material dan kabel semua dari luar negeri. Meskipun ada yang putus, namun kondisi jembatan masih aman," kata Purnomo. (Antara)
"Kondisinya aman untuk dilintasi berbagai kendaraan. Hanya saja untuk kendaraan besar perlu diatur saat melintas," kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono di Batam, Kamis.
Pengaturan terhadap kendaraan besar saat hendak melintas untuk memastikan beban jembatan tidak terlalu besar meskipun dalam pembangunannya spesifikasinya sanggup menahan beban kendaraan sebesar apapun yang melintas.
"Intinya agar semua aman. Jadi wajib bagi kendaraan besar diatur saat hendak melintas," katanya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tidak memarkir kendaraanya di atas jembatan agar beban jembatan tidak semakin besar.
"Jangan berhenti di tengah jembatan, membahayakan bagi pengendara lain. Selain itu kalau banyak mobil berhenti di tengah jembatan tentu bebannya semkin besar," kata Purnomo.
Kondisi kerusakan kabel pada jembatan tersebut ada satu "cable stay bridge" yang di dalamnya terdapat "90 cable strand" di mana setiap strand di dalamnya terdapat delapan "wire". Ada dua "wire" yang putus.
Jembatan tersebut dibangun oleh Otorita Batam (Sekarang BP Batam) bersama dengan lima jembatan lain yang menghubungkan Pulau Batam hingga Galang Baru. Saat ini perawatannya menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta BP Batam.
Jembatan Satu Barelang atau Fisabilillah membentang 642 meter, merupakan jembatan gantung dengan menggunakan kabel dilengkapi dua tiang setinggi 118 meter dan bentang utamanya adalah 350 meter.
"Sebenarnya saat ini sedang dalam perawatan dan perbaikan menggunakan konsultan dari Korea. Namun itu bukan karena diketahui ada kabel yang putus," katanya.
Proses perawatan dan perbaikan yang ada di lapangan, kata dia, dari hasil penelitian tim beberapa waktu yang lalu terhadap kondisi secara umum pada Jembatan Barelang.
"Untuk penggantian kabel yang putus masih perlu dicek lagi mengenai harga dan metodenya, karena material dan kabel semua dari luar negeri. Meskipun ada yang putus, namun kondisi jembatan masih aman," kata Purnomo. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar