|
BATAM, BP Batam - Sebanyak 15
karyasiswa/i beserta 4 dosen pembimbing Program S1 Teknik Sipil Lintas
Jalur kerja sama Kementerian PU dan PR, Fakultas Teknik Sipil
Universitas Diponegoro Semarang melakukan kunjungan ke Badan Pengusahaan
(BP) Batam, Rabu (28/10/2015).
Karyasiswa/i ini berasal dari
Lintas Jalur Kerjasama Kementerian PU dan PR daerah di Indonesia, mulai
dari Solo, Jakarta, Surabaya, Banjarmasin, Kendari, Medan hingga Maluku
dan Ambon.
Maksud dan tujuan kedatangan mereka
adalah untuk melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) menambah pengetahuan
karyasiswa Teknik Sipil Lintas Jalur Kementerian PU dan PR terkait
pembangunan Pulau Batam secara menyeluruh sebagai kawasan industri yang
secara strategis berada pada jalur pelayaran internasional.
"Kita
juga ingin meninjau langsung pembangunan proyek yang sedang dilakukan
oleh BP Batam," kata Ir. Sugiyanto, M.Eng selaku ketua rombongan
sekaligus Dosen Pembimbing Sugiyanto, M.Eng.
Beberapa
hal yang menjadi perhatian para karyasiswa dalam sesi tanya jawab
diantaranya adalah peran BP Batam dalam membangun Batam mulai dari
infrastruktur, penyediaan sarana dan prasarana, energi pembangkit tenaga
listrik, pengelolaan limbah cair, transportasi massal, proyeksi
pembangunan sejumlah forthcoming project BP Batam hingga penyediaan air
bersih dan sistem pengelolaannya yang hingga kini dilakukan oleh BP
Batam.
Direktur Promosi dan Humas, Purnomo
Andiantono menjelaskan tentang pembangunan Pulau Batam yang telah
dimulai sejak 1970-an yang terfokus dalam pengembangan infrastruktur
untuk menunjang kegiatan pengembangan investasi.
"Pertumbuhan
Pulau Batam pun semakin cepat di mana pada awalnya dihuni oleh sekitar
6.000 jiwa, kini Pulau Batam telah berpenduduk 1,2 juta jiwa lebih
dengan latar belakang status pekerjaan yang berbeda terdiri dari para
pekerja, pengusaha, pelajar maupun kegiatan lainnya," terangnya.
Sementara
Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah, Tato Wahyu Hardjanto
mengatakan bahwa pengelolaan air bersih yang dilakukan oleh BP Batam
telah masuk dalam kategori baik.
"Kondisi
Pulau Batam yang tidak memiliki sumber air tanah seperti daerah lain di
Jawa dan Sumatra membuat BP Batam membentuk waduk-waduk untuk memenuhi
penyediaan air bersih bagi warga.
Untuk
memenuhi ketersediaan air bersih bagi warga, kini total terdapat 6 waduk
yang telah beroperasi, 1 waduk dalam proses desalinasi yakni waduk
Tembesi. Sementara mengantisipasi laju pertumbuhan penduduk yang terus
meningkat di Batam, beberapa langkah yang menjadi prioritas terus
dilakukan diantaranya dengan cara melakukan penghematan air dan
efisiensi penggunaan air, serta dengan melakukan rencana pengembangan
waduk Sei Gong dan Rempang kedepan.
Setelah
kunjungan yang diterima di Marketing Centre, BP Batam ini, rombongan
berlanjut melakukan kunjungan ke Pelabuhan Batu Ampar guna melihat
proyeksi pengembangan dermaga utara Terminal Batu Ampar dan meninjau
lokasi Waduk Tembesi guna melihat pengembangan penyediaan air baku untuk
kebutuhan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar