|
BATAM, BP Batam - Kowa Company,
calon investor dari Jepang, berkunjung ke Badan Pengusahaan (BP) Batam
dan menyatakan ketertarikannya mengembangkan investasi bidang hidroponik
untuk pasar ekspor.
Kunjungan
ini tindak lanjut dari promosi BP Batam di Jepang. Salah satu
perusahaan tertarik mengenbangkan pertanian hidroponik untuk ekspor,"
kata Direktur Promosi dan Humas Purnomo Andiantono, yang menemui
delegasi Kowa Company di Gedung Marketing BP Batam, Jumat (20/11/2015).
BP
Batam telah melakukan kegiatan Business Gathering BP Batam di Fukuoka
dan Hiroshima Jepang pada Oktober lalu yang dipimpin oleh Anggota
5/Deputi Bidang Pelayanan Umum, Fitrah Kamaruddin Djafar.
"Ini merupakan itikad baik dari pengusaha Jepang setelah beberapa waktu lalu kita mempromosikan Batam ke Jepang," kata Purnomo.
Dengan
teknologi hidroponik dari Jepang, perusahaan ini dapat memproduksi
sayuran dengan kualitas yang tinggi dalam 35 hari. Tempat pengembangan
juga dapat memanfaatkan warehouse atau kawasan industri yang ada di
Batam asalkan didukung dengan infrastruktur listrik dan air yang
stabil.
Saat ini, perusahaan Jepang tersebut
terus melakukan kajian untuk indoor agribusiness selama 6 bulan kedepan
terutama untuk menyelidiki kandungan air yg terdapat di Batam.
"Saat
berkunjung ke Jepang, kami juga menawarkan alternatif pengembangan
hidroponik di kawasan agrowisata Sei Temiang di Batam," kata dia.
Menurut
Purnomo, delegasi Kowa Company mampu memberikan pengembangan produksi
high health hydroponic yang saat ini sedang dikembangkan oleh Agribisnis
BP Batam, walau metode sedikit berbeda di outdoor. Lahan seluas 20
hingga 30 hektare akan disediakan oleh BP Batam untuk pengembangan
hidroponik.
"Ada beberapa segmentasi konsumen
butuh produk non pestisida artinya mereka sangat perhatian pada
kesehatan, oleh karena itu kantor agribisnis mencoba memenuhi konsumen
tersebut," kata Purnomo.
Saat ini kawasan
agrowisata tersebut sudah ada pertanian sayur-mayur, buah-buahan,
pembudidayaan ikan, dan peternakan sapi. Untuk bibit sayur mayur berasal
dari Belanda.
Sementara,
Adchi Satoshige selaku managing director, mengungkapkan keinginan
perusahaannya berinvestasi di bidang agrowisata dimana salah satunya
pengembangan produksi hydroponik.
"Kami
membutuhkan lahan secukupnya, harapannya akan terwujudnya produk sistem
hidroponik untuk orientasi ekspor jika ini nantinya dapat terwujud,"
ujar Adchi Satoshige.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar